Menhaj RI dan Dubes Saudi Bahas Istithaah Kesehatan Haji 2026

Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia (Menhaj RI) Mochamad Irfan Yusuf bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Bin Abdullah Amodi di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Senin (3/11).

Elara | MataMata.com
Senin, 03 November 2025 | 17:15 WIB
Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal Bin Abdullah Amodi. ANTARA/HO-Kemenhaj RI

Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal Bin Abdullah Amodi. ANTARA/HO-Kemenhaj RI

Matamata.com - Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia (Menhaj RI) Mochamad Irfan Yusuf bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Bin Abdullah Amodi di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Senin (3/11).

Pertemuan tersebut membahas berbagai hal terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2026, salah satunya mengenai istithaah atau kelayakan kesehatan jamaah haji.

“Kami membahas banyak hal untuk memperkuat koordinasi dan persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Mulai dari layanan embarkasi, asrama haji, istithaah kesehatan, layanan fast track, hingga jaringan koordinasi antara Kedutaan Besar Arab Saudi dengan Kementerian Haji dan Umrah RI,” ujar Irfan Yusuf.

Menurut Irfan, istithaah kesehatan jamaah calon haji Indonesia tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

“Pada penyelenggaraan ibadah haji 2025, jamaah haji yang wafat di Tanah Suci mayoritas berasal dari Indonesia. Bahkan ada yang meninggal di pesawat dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Kondisi ini membuat istithaah kesehatan jamaah menjadi perhatian serius bersama,” ujarnya.

Selain itu, kedua pihak juga membahas layanan Fast Track untuk keberangkatan haji 2026. Layanan tersebut saat ini baru tersedia di tiga bandara, yakni Soekarno-Hatta (Tangerang), Adi Soemarmo (Solo), dan Juanda (Surabaya).

Sebelumnya, Menhaj RI dan Menhaj Arab Saudi telah menegaskan komitmen untuk memastikan penyelenggaraan haji 2026 yang lebih aman, sehat, dan bermartabat. Fokus utama kerja sama tersebut adalah penerapan standar kesehatan jamaah (istithaah) yang lebih ketat serta persiapan operasional yang lebih matang.

Sebagai langkah konkret, kedua pihak sepakat membentuk joint operation group yang akan menjadi pusat koordinasi secara real time dalam pemantauan seluruh aspek operasional haji. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Aparat gabungan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengamankan sebanyak 451 bungkus rokok ilegal dalam operasi penertiban...

news | 19:50 WIB

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina menilai, keterlibatan Generasi Z dengan gagasan kreatif dan berpikir di...

news | 18:00 WIB

Kementerian Keuangan mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 30 November 2025 mencapai Rp444,9 tr...

news | 17:00 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerukan keterlibatan aktif perempuan sebagai kekuatan utama dalam up...

news | 16:00 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menyalurkan subsidi dan kompensasi dengan total nilai mencapai Rp345,1 tri...

news | 15:00 WIB

Pemerintah China membantah tudingan telah memasok persenjataan kepada Kamboja terkait bentrokan perbatasan terbaru denga...

news | 13:00 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesiapan Jawa Timur menjadi motor utama dalam pencapaian swasemb...

news | 12:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Desa Salare...

news | 11:16 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa penurunan signifikan transaksi judi daring men...

news | 08:15 WIB

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan Jalan KKA yang menghubungkan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener M...

news | 07:00 WIB