Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo (kedua dari kanan) menghadiri media briefing di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (31/10/2025). ANTARA/Uyu Septiyati Liman
Matamata.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menargetkan pembangunan Jalan Trans Papua ruas Jayapura–Wamena dapat diselesaikan pada semester II tahun 2026.
Proyek strategis nasional tersebut diharapkan menjadi jalur penghubung utama antarwilayah sekaligus membuka akses ekonomi dan logistik di kawasan pegunungan Papua.
“Proyek ini sudah memasuki tahap lanjutan setelah penandatanganan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public-private partnership (PPP). Proses tender telah rampung, dan pelaksanaan konstruksi mulai berjalan di beberapa segmen,” kata Dody di Jakarta, Jumat (1/11).
Ia mengakui penyelesaian proyek tersebut masih menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
“Masalah lahan belum 100 persen selesai, dan terkadang masih ada gangguan keamanan di beberapa lokasi. Itu yang membuat pembangunan Jalan Trans Papua Jayapura–Wamena belum sepenuhnya berjalan lancar,” ujarnya.
Terkait kendala keamanan, Dody menyampaikan pihaknya telah mendapat dukungan penuh dari aparat keamanan setempat, termasuk TNI dan Brimob Polri. Pihaknya juga berupaya membuka ruang dialog dengan para ketua adat untuk menyelesaikan persoalan lahan.
Menurut Dody, pembangunan Jalan Trans Papua menjadi salah satu prioritas pemerintah karena infrastruktur tersebut penting untuk mendukung pengembangan empat daerah otonomi baru (DOB) di Papua, yakni Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
“Kami ingin fokus pada pembangunan Jalan Trans Papua karena salah satu poin utama dalam pembangunan infrastruktur di daerah otonomi baru adalah memastikan jalan penghubungnya tembus terlebih dahulu. Tanpa jalan, pembangunan dan pengembangan wilayah akan sulit dilakukan,” ujar Dody.
Jalan Trans Papua merupakan bagian dari jaringan jalan nasional yang menghubungkan setiap provinsi di Papua, dari Kota Sorong di Papua Barat Daya hingga Merauke di Papua Selatan, dengan total panjang mencapai 4.330 kilometer.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PUPR mengungkapkan bahwa hingga Agustus lalu, sekitar 3.000 kilometer ruas Jalan Trans Papua telah terbuka. (Antara)
Baca Juga: Indonesia Sediakan 15 Ribu Hektare Lahan di Kalimantan untuk Dukung Pertanian Palestina