Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kiri) menyerahkan palu keketuaan ASEAN kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dalam upacara penutupan KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/10/2025). Serah terima palu tersebut menjadi penanda dimulainya keketuaan Filipina dalam ASEAN pada 2026. ANTARA FOTO/Cahya Sari/nym.
Matamata.com - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dikabarkan mengalami sakit punggung setelah memimpin KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur dan menghadiri KTT APEC di Korea Selatan.
Kabar tersebut disampaikan melalui keterangan resmi Kantor Perdana Menteri Malaysia di Kuala Lumpur, Minggu (2/11).
Dalam pernyataannya, Kantor Perdana Menteri menyampaikan permohonan maaf kepada publik, khususnya masyarakat di Pahang, karena kunjungan kerja Anwar yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu harus dibatalkan secara mendadak.
“Pembatalan pada saat akhir ini dibuat atas nasihat tim medis setelah YAB Perdana Menteri mengalami sakit belakang yang menyebabkan pergerakan terbatas,” demikian keterangan resmi tersebut.
Belum diketahui secara pasti penyebab sakit punggung yang dialami Anwar. Upaya ANTARA di Kuala Lumpur untuk meminta keterangan tambahan kepada Sekretaris Politik Senior Perdana Menteri, Shamsul Iskandar, hanya mendapatkan pernyataan resmi yang sama dari Kantor Perdana Menteri.
Menurut keterangan tersebut, berdasarkan nasihat dokter, Anwar diimbau untuk beristirahat yang cukup.
“YAB Perdana Menteri memohon maaf setulusnya, khususnya kepada rakyat Pahang yang telah bersiap menyambut kehadiran beliau,” tulis pernyataan itu.
Sebagai Ketua ASEAN 2025, Anwar belakangan disibukkan dengan rangkaian KTT Ke-47 ASEAN dan pertemuan terkait pada 26–28 Oktober 2025 di Kuala Lumpur.
Dalam salah satu kesempatan kepada media di sela-sela KTT ASEAN, Anwar sempat berseloroh bahwa dirinya kurang tidur. Seusai kegiatan tersebut, ia langsung berangkat ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC pada 31 Oktober–1 November 2025.
Di sela dua perhelatan itu, Anwar juga mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin ASEAN dan dunia. (Antara)