Andre Rosiade Ketum DPP IKM Gelar Nobar Film Menuju Pelaminan. [Instagram]
Matamata.com - Antusiasme luar biasa ditunjukkan oleh para perantau Minang di Jabodetabek yang mendaftarkan diri untuk menonton film Menuju Pelaminan.
Andre Rosiade menyiapkan tiket gratis untuk kegiatan Nonton Bareng (Nobar) bagi 750 orang.
Pendaftaran dibuka pada Kamis malam, 23 Oktober 2025, dan ditutup pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Dalam waktu kurang dari 24 jam, jumlah pendaftar telah melampaui kuota yang disiapkan, yakni 750 kursi.
Melihat tingginya minat tersebut, pada Jumat malam, 24 Oktober 2025, Andre Rosiade memutuskan menambah satu studio untuk menampung kelebihan pendaftar yang mencapai 1.000 orang.
Dan faktanya para pendaftar semakin membludak sehingga masih banyak calon penonton yang belum terlayani oleh panitia.
Pihak panitia menyampaikan permohonan maaf kepada calon penonton yang belum tercatat meskipun telah menghubungi admin melalui kontak yang disediakan.
Kegiatan Nobar yang dijadwalkan pada Senin, 27 Oktober 2025, dipadati oleh perantau Minang dan pengurus IKM Jabodetabek.
Registrasi yang dibuka sejak pukul 16.30 WIB tersebut dipenuhi penonton dengan dress code putih dan baju IKM.
![Andre Rosiade Ketum DPP IKM Gelar Nobar Film Menuju Pelaminan. [Instagram]](https://media.matamata.com/thumbs/2025/11/03/91546-andre-rosiade-ketum-dpp-ikm-gelar-nobar-film-menuju-pelaminan/745x489-img-91546-andre-rosiade-ketum-dpp-ikm-gelar-nobar-film-menuju-pelaminan.jpg)
Pelaksanaan Nobar dihadiri langsung oleh Bapak Andre Rosiade, didampingi Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minangkabau (DPP IKM), Bapak Barditi Moulevey, yang turut menyapa penonton di lima studio.
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antar perantau Minang sekaligus wujud nyata dukungan terhadap perkembangan industri film nasional.
Baca Juga: Wapres Gibran Ajak GP Ansor Kawal Program Pembangunan Nasional
Menurut Ketua Umum IKM, Andre Rosiade, kegiatan ini merupakan langkah nyata komunitas Minang dalam mendukung kemajuan perfilman Indonesia.
“Kami ingin menyukseskan produksi film dalam negeri — bagaimana film-film produksi Indonesia bisa sukses di pasaran,” ujar Andre Rosiade dalam sambutannya.
Braditi Moulevey menambahkan bahwa film Menuju Pelaminan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media edukasi budaya bagi masyarakat Indonesia.
“Film ini memberikan edukasi bahwa negara kita memiliki begitu banyak kebudayaan yang beragam dan indah,” jelasnya.
Film Menuju Pelaminan sendiri mengisahkan perjalanan emosional sepasang insan menuju jenjang pernikahan yang diwarnai dinamika sosial dan budaya. Ceritanya menggambarkan bagaimana tradisi, cinta, dan tanggung jawab keluarga menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pemutaran film berlangsung meriah dan disambut tepuk tangan panjang dari para penonton. Bagi banyak perantau Minang, acara ini bukan sekadar menonton film — melainkan pengalaman emosional yang membangkitkan kenangan akan kampung halaman.
“Filmnya menyentuh sekali. Banyak nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan kita sebagai perantau Minang. Rasanya seperti pulang kampung meski berada di Jakarta,” ujar salah satu peserta nobar.
Selain pemutaran film, acara juga diisi dengan sesi ramah tamah dan foto bersama, memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antar perantau Minang yang tetap terjaga di perantauan.
Kegiatan ini turut mendapat perhatian dari Produksi Film Negara (PFN) selaku lembaga yang berperan dalam produksi dan distribusi film Menuju Pelaminan.
Direktur Utama PFN sekaligus Associate Producer film, Riefian Fajarsyah, menyampaikan apresiasi atas dukungan besar komunitas Minang terhadap karya film nasional.
“Dukungan dari komunitas seperti IKM sangat berarti untuk menghidupkan ekosistem perfilman Indonesia. Selanjutnya, kalau PT Produksi Film Negara memproduksi lagi karya-karya film Minang, InsyaAllah Ikatan Keluarga Besar Minang akan mendapatkan tempat paling depan untuk menonton film tersebut,” ujarnya.
Kolaborasi antara komunitas budaya dan lembaga film nasional seperti ini menjadi simbol nyata bahwa film bukan hanya hiburan, tetapi juga medium pemersatu dan edukatif bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, DPP IKM berharap semangat untuk mencintai dan menonton film Indonesia dapat terus tumbuh di kalangan masyarakat. Dukungan komunitas terhadap karya anak bangsa diyakini menjadi fondasi penting bagi berkembangnya film nasional yang berkarakter dan berakar pada budaya bangsa.