Wamentan: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Gizi Anak dan Ekonomi Desa

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berperan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat desa melalui penguatan rantai pasok p

Elara | MataMata.com
Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:15 WIB
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat meninjau pelaksanaan program MBG di SDN 238 Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (29/10/2025). ANTARA/HO-Humas Kementan

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat meninjau pelaksanaan program MBG di SDN 238 Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (29/10/2025). ANTARA/HO-Humas Kementan

Matamata.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berperan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat desa melalui penguatan rantai pasok pangan.

“Program MBG bukan hanya soal memberi makan bergizi. Di balik satu porsi makanan bergizi, ada petani sayur, peternak ayam, dan pelaku usaha kecil di desa yang ikut bergerak,” kata Wamentan Sudaryono saat meninjau pelaksanaan program MBG di SDN 238 Palembang, Sumatera Selatan, sebagaimana dikutip dari keterangan di Jakarta, Rabu.

Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menyebut MBG sebagai contoh nyata kebijakan pemerintah yang menghadirkan manfaat ganda: pemerataan gizi bagi generasi muda sekaligus penguatan ekonomi petani dan pelaku usaha lokal.

Dengan melibatkan petani, UMKM, hingga penyedia bahan pangan di sekitar sekolah, program ini mendorong perputaran ekonomi dan peningkatan permintaan terhadap komoditas lokal.

“Manfaat MBG tidak hanya dirasakan anak-anak, tetapi juga petani yang memasok bahan pangan,” ujarnya.

Sudaryono menambahkan, MBG merupakan wujud pemerataan gizi yang inklusif, di mana setiap anak—baik dari keluarga mampu maupun kurang mampu—memperoleh hak yang sama untuk tumbuh sehat.

“Pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia mendapat asupan gizi yang cukup agar bisa belajar dengan baik,” tuturnya.

Dalam kunjungannya, Wamentan juga berinteraksi dengan para siswa. Suasana terlihat hangat ketika ia mengajak anak-anak berbincang ringan tentang menu makanan yang mereka santap.

“Alhamdulillah, anak-anak senang dan makanannya habis. Bahkan yang awalnya tidak suka sayur akhirnya mau mencoba karena melihat temannya makan,” ujarnya sambil tersenyum.

Sudaryono menegaskan, program MBG bukan sekadar soal makan gratis, tetapi juga upaya membentuk pola makan bergizi seimbang dan kebiasaan hidup sehat sejak dini.

Baca Juga: Proyek DME Kutai Timur Jadi Langkah Strategis Pemerintah Kurangi Impor LPG

Ia memastikan pemerintah memperkuat pengawasan mutu dan keamanan pangan dalam setiap tahap pelaksanaan MBG. Setiap makanan yang disajikan, katanya, terlebih dahulu melalui proses uji kelayakan dan kebersihan sebelum dibagikan kepada siswa.

“Pemerintah tidak menoleransi adanya makanan yang rusak atau tidak higienis. Target kita adalah zero defect—semua harus aman, bergizi, dan layak dikonsumsi anak-anak,” katanya.

Melalui pengawasan yang ketat dan kolaborasi lintas sektor, Wamentan berharap program MBG dapat berjalan optimal, tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga menjadi contoh nyata sinergi pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Hasilnya memang tidak instan. Anak yang makan bergizi hari ini mungkin baru akan terlihat manfaatnya lima hingga sepuluh tahun ke depan, saat mereka tumbuh menjadi remaja yang sehat dan produktif. Inilah investasi masa depan bangsa,” ujarnya.

Sudaryono juga mengajak seluruh pihak—mulai dari pemerintah daerah, guru, hingga pelaku usaha pangan—untuk terus mendukung keberlanjutan program MBG.

“Kita tidak boleh jadi bagian dari masalah, tetapi harus menjadi bagian dari solusi. Kalau ada kendala, mari kita perbaiki bersama,” katanya. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan layanan kereta cepat JakartaBandung atau...

news | 11:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons kemungkinan pemanggilan mantan Menteri Ketenagakerjaan setelah mantan Sekre...

news | 10:15 WIB

Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) IX Ambon memanen sebanyak 150 kilogram ikan dari Keramba Jaring Apung (KJA) di p...

news | 09:30 WIB

Pemerintah membangun proyek hilirisasi batu bara berupa Dimethyl Ether (DME) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur,...

news | 07:00 WIB

Film debut dari Uwais Pictures ini hadir untuk merevolusi genre laga Indonesia, menggabungkan intensitas aksi yang mengg...

news | 19:47 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam memerangi peredaran narkoba d...

news | 17:15 WIB

Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) menyiapkan lahan seluas satu juta hektare untuk mendukung kebijakan pemerintah ...

news | 16:03 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba seberat 214,84 ton dengan nilai mencapa...

news | 15:15 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan telah menurunkan tim untuk memverifikasi fakta...

news | 14:15 WIB

Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) memastikan sistem pembagian kuota haji 1447 Hijriah/2026 Masehi dilaksanakan secar...

news | 13:00 WIB