Prabowo Kumpulkan Menteri Bahas Evaluasi Devisa Hasil Ekspor: Hasilnya Belum Menggembirakan

Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10) malam, untuk mengikuti rapat terbatas membahas berbagai isu strategis. Salah satu fokus utama pertemuan tersebut adalah evaluasi pelaksa

Elara | MataMata.com
Senin, 13 Oktober 2025 | 08:15 WIB
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi (dua kanan), yang juga Juru Bicara Presiden RI, didampingi oleh Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI Angga Raka Prabowo (kanan), menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di depan kediaman Presiden Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10/2025). /ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi (dua kanan), yang juga Juru Bicara Presiden RI, didampingi oleh Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI Angga Raka Prabowo (kanan), menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di depan kediaman Presiden Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10/2025). /ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Matamata.com - Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10) malam, untuk mengikuti rapat terbatas membahas berbagai isu strategis. Salah satu fokus utama pertemuan tersebut adalah evaluasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE).

“Tadi ada beberapa hal yang dibahas secara khusus," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai rapat, didampingi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI Angga Raka Prabowo.

Menurut Prasetyo, Presiden menyoroti perkembangan sistem keuangan nasional, termasuk implementasi kebijakan DHE yang tertuang dalam PP Nomor 8 Tahun 2025. Regulasi tersebut mewajibkan eksportir menyimpan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) di bank-bank dalam negeri sejak 1 Maret 2025.

“Tadi membahas untuk melakukan evaluasi sejauh mana efektivitas dan dampak terhadap diberlakukannya DHE. Dari yang kami terapkan, hasilnya belum cukup menggembirakan,” kata Prasetyo.

Saat ditanya apakah masih terdapat celah dalam peraturan tersebut, Prasetyo tak menampik adanya sejumlah hal yang perlu diperbaiki.

“Ya, masih ada beberapa (celah, red.) yang memungkinkan devisa kita belum seoptimal yang kita harapkan. Makanya itu yang diminta untuk segera dipelajari kembali,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam pidato saat peresmian Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia pada Februari 2025, Presiden Prabowo menargetkan devisa Indonesia dapat mencapai sedikitnya 100 miliar dolar AS dalam setahun setelah kebijakan DHE diberlakukan.

Rapat terbatas yang berlangsung sekitar tiga jam itu turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, serta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Turut hadir pula Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, Kepala BIN M. Herindra, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Baca Juga: Dari Webseries ke Bioskop, Saat Galau Niken Jadi Kisah Semua Orang, "Yakin Nikah" Kini Siap Menggebrak Bioskop

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap alasan Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Menteri Pert...

news | 07:00 WIB

Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, menyerukan agar negara-negara berkembang segera mempercepat langkah menuju ...

news | 18:30 WIB

Anggota Komisi VI DPR RI Ahmad Labib menyoroti maraknya peredaran durian ilegal asal Malaysia yang masuk ke Indonesia me...

news | 17:15 WIB

Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, meminta pemerintah memastikan proses evakuasi korban runtuhnya pondok pesantren (ponpe...

news | 18:39 WIB

Anggota Komisi II DPR, Indrajaya, menyambut positif langkah Presiden Prabowo Subianto yang resmi melantik Komite Eksekut...

news | 15:15 WIB

Sejumlah organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, dan mahasiswa akan turun ke jalan dalam aksi akbar bertajuk Indonesia La...

news | 14:00 WIB

Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong hilirisasi mineral strategis dan percepatan transisi menuju ...

news | 13:06 WIB

Kapten tim nasional Indonesia, Jay Idzes, menegaskan bahwa perjuangan tim Garuda untuk merebut tiket ke Piala Dunia 2026...

news | 10:45 WIB

Aksi penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 13 kilogram berhasil digagalkan tim gabungan yang terdiri dari Satgas Pe...

news | 09:15 WIB

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, menegaskan bahwa kekalahan 12 dari India dalam laga uji coba di Stadion Mad...

news | 08:15 WIB