Kemenkes Siapkan Rp9,7 Triliun untuk Program "Quick Win" Kesehatan 2026

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalokasikan Rp9,7 triliun dari total usulan anggaran Rp114 triliun pada 2026 untuk Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau "Quick Win" di bidang kesehatan.

Elara | MataMata.com
Senin, 15 September 2025 | 16:15 WIB
Tangkapan layar - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/9/2025). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

Tangkapan layar - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/9/2025). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

Matamata.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalokasikan Rp9,7 triliun dari total usulan anggaran Rp114 triliun pada 2026 untuk Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau "Quick Win" di bidang kesehatan.

"Ada sekitar Rp9,7 triliun dari anggaran 2026 pagunya yang di-earmark (disisihkan) untuk program Quick Win Presiden," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Program tersebut mencakup peningkatan rumah sakit kelas D menjadi kelas C dengan alokasi Rp2,738 triliun, pengentasan tuberkulosis (TBC) Rp3,586 triliun, serta Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Rp3,406 triliun.

Budi memaparkan, Kemenkes menargetkan peningkatan 10 rumah sakit kelas D ke kelas C, meliputi pembangunan infrastruktur dan pengadaan alat kesehatan. Untuk program TBC, targetnya adalah penyediaan obat serta kegiatan promotif preventif, termasuk perluasan penemuan kasus dan peningkatan keberhasilan pengobatan.

Sementara itu, peserta Program CKG pada 2026 ditargetkan mencapai 130,3 juta orang. "Kami berkomitmen melaksanakan transformasi kesehatan untuk mendukung PHTC dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026," ujar Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Budi menyampaikan anggaran terbesar Kemenkes pada 2026 berada di unit Sekretariat Jenderal, yakni Rp23 triliun. "Paling besar di Sekretariat Jenderal karena ada BPJS Kesehatan di sana dan kesehatan lanjutan karena ada Bantuan Layanan Umum (BLU) rumah sakit sekitar Rp23 triliun," katanya.

Budi pun meminta persetujuan DPR atas usulan anggaran Kemenkes sebesar Rp114 triliun tersebut. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Perum Bulog memperkuat intervensi distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah tertinggal, te...

news | 14:15 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut permintaan (demand) domestik menjadi kunci utama dalam menjaga k...

news | 13:30 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menargetkan peningkatan jumlah kursi partainya pada Pemilu 2029 mendatang....

news | 11:30 WIB

Menteri Wakaf Suriah, Muhammad Abu Khoiri Syukri, menyebut Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, sebagai sosok...

news | 10:30 WIB

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri Haul ke-9 Almarhum Haji Mochamad Thohir yang digelar di Masjid...

news | 09:15 WIB

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengajak seluruh kader dan anggota organisasi tersebut untuk mendukung program-prog...

news | 08:00 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengajak Gerakan Pemuda (GP) Ansor bersinergi dengan pemerintah dalam men...

news | 07:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto mengajak negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) membantu Indonesia menge...

news | 15:39 WIB

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dikabarkan mengalami sakit punggung setelah memimpin KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lum...

news | 13:15 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyaksikan secara langsung kemenangan Tim Nasional Futsal Indonesia atas Australi...

news | 11:30 WIB