Mahasiswa Nyanyikan "Gugur Bunga" di Tengah Hujan saat Aksi di Polda Metro Jaya

Hujan deras tak menyurutkan semangat sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) saat berunjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jumat (29/8) malam.

Elara | MataMata.com
Jum'at, 29 Agustus 2025 | 19:01 WIB
Sejumlah mahasiswa dan masyarakat masih tetap menyampaikan orasi saat hujan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

Sejumlah mahasiswa dan masyarakat masih tetap menyampaikan orasi saat hujan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

Matamata.com - Hujan deras tak menyurutkan semangat sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) saat berunjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jumat (29/8) malam.

"Telah gugur pahlawanku," demikian lantunan mahasiswa saat menyanyikan lagu perjuangan Gugur Bunga.

Sejak pukul 18.00 WIB, rintik hujan membasahi kawasan Sudirman, namun mahasiswa dan masyarakat tetap bertahan sambil menyanyikan lagu tersebut. Semangat mereka digambarkan seakan tidak padam oleh cuaca.

Selain Gugur Bunga, para mahasiswa juga menyanyikan lagu Indonesia Pusaka di tengah hujan. Sementara itu, aparat kepolisian dan awak media memilih berteduh di gedung sekitar, sedangkan anggota Brimob mengangkat tameng untuk melindungi diri dari hujan.

Sekitar pukul 18.30 WIB, terdengar suara letusan yang seolah memaksa para demonstran mundur.

Aksi tersebut digelar BEM SI bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Kamis (28/8).

Dalam kericuhan di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim menyampaikan, tujuh anggota Brimob yang berada di dalam rantis saat kejadian telah diperiksa. “Ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan kini dalam proses pemeriksaan,” ujarnya pada Jumat dini hari.

Kematian Affan kemudian memicu aksi lanjutan yang melibatkan ratusan masyarakat dan pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat. (Antara)

Baca Juga: Dewan Pers: Aparat Wajib Jaga Keselamatan Wartawan saat Liput Demo

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan pemerintah terus melakukan penanganan pascabencana bagi warga terdampak banjir...

news | 16:15 WIB

Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 2.029 personel gabungan untuk mengamankan rangkaian kunjungan resmi Ketua Konferen...

news | 15:15 WIB

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bantuan bagi warga terdampak bencana banjir d...

news | 14:15 WIB

Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk seg...

news | 13:30 WIB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti praktik sebagian pelaku usaha yang sengaja menampilkan lapaknya dengan kondis...

news | 12:00 WIB

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai dugaan praktik pembalakan liar patut ditelusuri sebagai salah satu faktor yang memperp...

news | 10:15 WIB

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menekankan pentingnya penyediaan layanan pemulihan trauma bagi korban ben...

news | 09:15 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir meminta Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) untuk segera menyiap...

news | 08:15 WIB

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan ketersediaan BBM dan LPG...

news | 07:00 WIB

Ketua MPR RI Ahmad Muzani terlihat memasuki kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa sore untuk menemui Presiden...

news | 06:00 WIB