KPAI Siapkan Modul Perlindungan Anak untuk Kurikulum Sekolah Rakyat

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tengah menyusun modul pengasuhan dan perlindungan anak yang akan diintegrasikan dalam kurikulum Sekolah Rakyat berbasis asrama. Inisiatif ini bertujuan memperkuat sistem perlindungan anak di lingkungan sekola

Elara | MataMata.com
Jum'at, 11 Juli 2025 | 07:07 WIB
Chairperson of the Indonesian Child Protection Commission (KPAI), Ai Maryati Solihah, after holding a dialogue with children in Jakarta on Thursday (July 10, 2025). (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)

Chairperson of the Indonesian Child Protection Commission (KPAI), Ai Maryati Solihah, after holding a dialogue with children in Jakarta on Thursday (July 10, 2025). (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)

Matamata.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tengah menyusun modul pengasuhan dan perlindungan anak yang akan diintegrasikan dalam kurikulum Sekolah Rakyat berbasis asrama. Inisiatif ini bertujuan memperkuat sistem perlindungan anak di lingkungan sekolah.

“Kami mendampingi penyusunan kurikulum untuk Sekolah Rakyat. Salah satu bagian penting yang kami kembangkan adalah pengasuhan anak, yang kini sedang difinalisasi dan akan masuk dalam pedoman resmi,” ujar Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah, usai berdialog dengan anak-anak di Jakarta, Kamis (11/7).

Solihah menanggapi kekhawatiran soal potensi kekerasan antar anak di lingkungan asrama, di mana interaksi intens antar sebaya kerap memunculkan konflik seperti perundungan.

Ia menjelaskan bahwa anak-anak di Sekolah Rakyat akan tinggal bersama layaknya keluarga, sehingga pendidikan karakter, seperti nilai saling menghargai, menjadi bagian penting dalam keseharian mereka.

“Itulah mengapa kami memasukkan unsur perlindungan anak ke dalam sistem pengasuhan yang diterapkan di sekolah-sekolah ini,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa modul tersebut akan diluncurkan resmi bersama Kementerian Sosial pada akhir bulan ini. Tujuannya adalah memastikan Sekolah Rakyat menjadi ruang yang aman bagi anak-anak, serta meminimalkan risiko kekerasan sejak dini.

“Karena banyak dari anak-anak ini berasal dari keluarga yang memiliki akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas. Maka dari itu, perlindungan anak dalam sistem pengasuhan dan pendidikan menjadi sangat penting,” jelas Solihah.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf telah meninjau simulasi Sekolah Rakyat yang berlangsung selama dua hari, pada 9–10 Juli 2025. Dalam simulasi tersebut, para siswa menjalani aktivitas 24 jam penuh di asrama.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan penyaluran dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate...

news | 15:15 WIB

Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaska...

news | 14:15 WIB

Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rus...

news | 13:00 WIB

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin prosesi "Jejak Banon" dalam rangkaian Hajad...

news | 11:15 WIB

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menja...

news | 10:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerataan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh daerah,...

news | 09:15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ...

news | 08:15 WIB

Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, de...

news | 07:15 WIB

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang m...

news | 19:15 WIB

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menurunkan tim khusus untuk menangani pemulihan korban aksi demonstrasi d...

news | 18:00 WIB
Tampilkan lebih banyak