Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Isvie Rupaeda. ANTARA/Nur Imansyah
Matamata.com - Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Baiq Isvie Rupaeda, menyatakan bahwa insiden meninggalnya wisatawan asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani harus menjadi bahan evaluasi serius untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan destinasi wisata di NTB.
"Peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk menata kawasan wisata agar lebih aman dan nyaman, terlebih NTB kini menjadi sorotan publik nasional hingga internasional," ujarnya di Mataram, Senin (30/6).
Isvie menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian yang menimpa Juliana dan mengapresiasi upaya seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi, meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem seperti kabut tebal dan badai.
Juliana ditemukan pada 23 Juni 2024 di kedalaman sekitar 600 meter. Proses pencarian melibatkan tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, Pemprov NTB, tenaga medis RS Bali Mandara, serta dua pendaki profesional yang menggunakan helikopter dan drone thermal.
DPRD NTB juga menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah dan masyarakat Brasil, termasuk kepada Presiden Brasil, atas keterlambatan penyelamatan yang sempat memicu kecaman dari warganet Brasil di media sosial.
Sebagai langkah lanjutan, DPRD NTB mendesak pemerintah provinsi untuk memperkuat sistem pengamanan pariwisata, termasuk kesiapsiagaan tim SAR terlatih serta peningkatan koordinasi antar instansi.
Ia juga mengimbau wisatawan yang hendak mendaki Gunung Rinjani untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca dan medan. "Perlu sinergi antara pemprov dan pemkab untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan wisatawan selama berada di NTB," tegasnya. (Antara)