Reaksi Annisa Pohan Disindir Netizen Enggak Malu Dukung Paslon Nomor Urut 2, Balasannya Jleb Banget

Annisa Pohan juga menambahkan bahwa ia tak segan membuka fakta.

Baktora | MataMata.com
Kamis, 25 Januari 2024 | 10:24 WIB
Istri Ketum Partai Demokrat, Annisa Pohan berswafoto dengan Khofifah Indar Parawansa. (Instagram/@annisayudhoyono)

Istri Ketum Partai Demokrat, Annisa Pohan berswafoto dengan Khofifah Indar Parawansa. (Instagram/@annisayudhoyono)

Matamata.com - Annisa Pohan baru-baru ini menjadi sorotan karena memberikan reaksi terhadap komentar netizen yang menyindir agar tidak membuat malu dirinya sendiri hingga mendukung paslon nomor urut 2 di kontestasi Pemilu 2024 ini.

Istri dari Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini membalas sindiran netizen dengan menjawab dirinya tak harus malu karena ada orang lain yang sudah berkomitmen namun berbohong di tahun politik ini.

Balasan Annisa Pohan tersebut ramai dibahas di TikTok. Salah satu akun @leoharianto menunjukkan potongan foto saat Annisa Pohan berswafoto dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indah Parawansa.

Foto itu dikomentari salah satu akun @debbymulya_ yang menyebutkan Annisa Pohan masih memiliki waktu untuk berpindah dukungan.

"Mba, masiha da kesempatan lho buat pindah, ga malu apa," celetuk akun tersebut dikutip Kamis (25/1/2024).

Komentar itu pun dibalas Annisa Pohan dan meyebutkan bahwa ia sudah pernah dibohongi dan seharusnya ada seseorang yang lebih malu dengan menggembar-gemborkan soal etika.

"Yang malu itu yang sudah komitmen kemudian tak dijalani. Yang malu itu ketikan berbohong dengan jelas di depan Pak SBY dan AHY langsung," tulis Annisa Pohan mengawali sindiran telak ke netizen.

"Yang malu itu adalah ketika ngomong beretika sedangkan dirinya tidak beretika. Sampaikan kepada semua yang diminta untuk menyebarkan fitnah seakan-akan kami yang menjadi pihak bersalah," sindir Annisa Pohan.

Annisa Pohan bahkan menyebutkan tidak hanya sebatas komitmen. Bahkan ia memiliki bukti banyak dari pihak Demokrat yang menyimpannya tapi sengaja tak dibuka ke publik.

"Banyak cerita dan bukti yang kami simpan dan tidak dibuka ke publik karena menjaga namanya ETIKA karena kasihan dengan keluarganya yang mungkin tak melihat langsung dengan apa yang diucapkan oleh bapaknya," kata dia.

Annisa Pohan juga menambahkan bahwa ia tak segan membuka fakta yang terjadi jika pendukung salah satu paslon yang kerap memutarbalikkan fakta sehingga pihak Partai Demokrat yang bersalah.

Baca Juga: Annisa Pohan Foto Diapit Dua Mantu Jokowi, Disebut Lebih Cocok Jadi Istri Cawapres: Cantik dan Berkelas

Meski tak menyebutkan nama paslon, penggunaan kata etika sendiri mengarahkan pada paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Seperti diketahui, perjalanan politik Partai Demokrat cukup bergejolak sejauh ini. Awalnya bergabung dengan Koalisi Pembangunan untuk Perubahan yang terdiri dari Nasdem, PKS dan Partai Ummat, mereka justru mengundurkan diri karena adanya intrik dalam koalisi itu sendiri.

Mendukung Anies Baswedan untuk menang di Pilpres, Demokrat justru beralih dukungan mengingat adanya ketidakkomitmenan Anies Baswedan yang sebelumnya sudah memberikan surat kepada AHY sebagai cawapres yang akan mendampinginya.

Saat ini Demokrat mengalihdukungannya ke paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran untuk kemenangan di Pilpres 2024.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa kebocoran gula rafinasi ke pasaran menjadi salah satu fakt...

news | 17:30 WIB

Anggota Komisi III DPR RI Benny K. Harman menyoroti keputusan vonis mati yang pernah dijatuhkan calon hakim agung Kamar ...

news | 16:33 WIB

Presiden Prabowo Subianto berencana membangun 500 Sekolah Rakyat guna memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari ke...

news | 15:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto meminta publik bersabar terkait pelantikan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ...

news | 14:15 WIB

Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, menilai pemer...

news | 13:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri aliran dana terkait dugaan korupsi penentuan kuota dan penyelenggaraan iba...

news | 12:02 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil tiga anggota DPR RI sebagai saksi dalam penyidikan dugaan korupsi penyalura...

news | 10:15 WIB

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meluruskan isu terkait impor beras yang sempat menimbulkan simpang siur di ...

news | 09:15 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mempercepat penyelesa...

news | 08:15 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menilai perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo ...

news | 07:00 WIB
Tampilkan lebih banyak