200 Orang Korban Gempa Jepang Tewas, 28 Ribu Jiwa Masih Mengungsi

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Jepang saat Tahun Baru 2024 di Prefektur Ishikawa dan wilayah sekitarnya terus bertambah.

Riki Chandra | MataMata.com
Selasa, 09 Januari 2024 | 18:35 WIB
Potret bangunan yang rusak parah akibat gempa bumi di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang. [Dok.Antara]

Potret bangunan yang rusak parah akibat gempa bumi di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang. [Dok.Antara]

Matamata.com - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Jepang saat Tahun Baru 2024 di Prefektur Ishikawa dan wilayah sekitarnya terus bertambah. Terbaru, korban meninggal mencapai 200 orang.

Kepolisian setempat telah memulai operasi pencarian skala besar pada Selasa (9/1/2024) dengan mengerahkan 100 personel di pasar yang hancur di Wajima, tempat kebakaran besar terjadi setelah gempa bermagnitudo 7,6 itu.

Lebih dari 28 ribu orang masih berlindung di pusat evakuasi di Prefektur Ishikawa, dengan puluhan dilaporkan terinfeksi virus corona di tiga lokasi di kota Shika dan setidaknya 3.300 orang, terutama di Wajima dan kota sebelahnya Suzu, terisolasi karena jalan putus.

Lebih dari 80 sekolah, termasuk di Wajima dan Suzu, tidak dapat mengadakan pembelajaran karena fasilitas yang rusak.

Di pasar Wajima, sekitar 200 bangunan hancur akibat api yang mulai berkobar pada 1 Januari, menurut pemerintah kota setempat dan pemadam kebakaran.

Ada banyak bangunan kayu di pasar pagi berusia lebih dari 1.000 tahun itu yang populer di kalangan wisatawan.

Korban tewas akibat gempa yang mencapai angka maksimum 7 pada skala intensitas seismik di negara tersebut, terkonsentrasi di Wajima dan Suzu, sementara jumlah orang yang belum ditemukan berfluktuasi karena informasi yang saling bertentangan.

Pada Selasa, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyetujui alokasi 4,74 miliar yen (setara Rp 512,1 miliar) dari dana cadangan pada anggaran tahun fiskal 2023 untuk mendukung para korban gempa Semenanjung Noto, termasuk langkah-langkah membantu mereka yang terdampak untuk mengatasi cuaca dingin.

Pemerintah juga berencana meningkatkan dana cadangan yang dialokasikan dalam rancangan anggaran untuk tahun fiskal mulai April dari saat ini 500 miliar yen (setara Rp 3,5 triliun) untuk mendanai upaya pemulihan bencana, menurut Kishida. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berhasil mengambil alih kembali 7.755 hektare kawasan hutan di Bentang Alam Seblat, Ben...

news | 11:01 WIB

Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menyampa...

news | 09:15 WIB

Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (World Muslim League/WML) Syekh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa mendorong umat Isl...

news | 08:15 WIB

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengusulkan agar mekanisme pemilihan kepala daerah kembali dilakukan melalui...

news | 07:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menutup sambutannya dengan tiga pantun pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai ...

news | 06:00 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan pesan khusus kepada Kontingen Indonesia yang akan berlaga pada SEA G...

news | 17:30 WIB

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mulai menelusuri dugaan kerusakan hutan yang menjadi pemicu banjir da...

news | 16:15 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan terdapat 23 izin pertambangan yang berada di wilayah ter...

news | 15:36 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah masih menunggu pengajuan resmi tambahan anggaran dar...

news | 14:00 WIB

Seorang pelajar MTs Negeri 3 Banyuwangi, Jawa Timur, Reyno Felix Altair Hidayat, berhasil meraih prestasi membanggakan d...

news | 13:00 WIB