Banyak Anak Kecil Tewas dalam Serangan Israel di Tepi Barat, Jumlahnya Lebih Tinggi Dibanding 2022

Khodr menyoroti bahwa meskipun perhatian dunia tertuju pada situasi mengerikan di Jalur Gaza, anak-anak di Tepi Barat mengalami penderitaan sendiri.

Baktora | MataMata.com
Jum'at, 29 Desember 2023 | 16:47 WIB
Seorang perempuan Palestina menggendong seorang anak di pengungsian. [Dok.Antara]

Seorang perempuan Palestina menggendong seorang anak di pengungsian. [Dok.Antara]

Matamata.com - UNICEF mengumumkan bahwa jumlah kematian anak di Tepi Barat dalam perang Israel-Palestina selama dua minggu terakhir jauh melampaui statistik sepanjang tahun 2022.

Adele Khodr, Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, menyatakan bahwa tahun ini merupakan tahun paling mematikan bagi anak-anak di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, karena eskalasi kekerasan konflik mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah wilayah tersebut.

"Tercatat dalam dua minggu terakhir, 83 anak tewas, melebihi dua kali lipat angka kematian anak tahun sebelumnya. Selain itu, lebih dari 576 anak dilaporkan terluka, dan sejumlah lainnya ditahan," ujar Khodr dikutip, Jumat (29/12/2023).

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang sebagian diduduki oleh Israel dan sebagian lagi dikuasai oleh Otoritas Palestina, juga menderita akibat pembatasan pergerakan dan akses masyarakat.

Khodr menyoroti bahwa meskipun perhatian dunia tertuju pada situasi mengerikan di Jalur Gaza, anak-anak di Tepi Barat mengalami penderitaan sendiri.

Hidup dalam ketakutan dan kesedihan yang hampir terus-menerus telah menjadi kenyataan sehari-hari bagi anak-anak yang terkena dampak konflik.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa penderitaan anak-anak di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, tidak boleh diabaikan dalam konteks konflik saat ini, karena hal itu telah menjadi bagian integral dari realitas yang sulit di wilayah tersebut.

Seperti diketahui, perang Israel-Palestina kembali meletus pada 7 Oktober 2023 lalu. Israel mengklaim militer Hamas Palestina bertanggungjawab atas serangan yang menewaskan warga sipil Israel.

Kendati begitu, sejumlah video amatir memperlihatkan ada dugaan yang sengaja dilakukan Israel untuk mengadu domba. Pasalnya dalam video tersebut penyerang diketahui merupakan militer Israel.

Meski masih menjadi kabar burung, perang tersebut belum berhenti berkecamuk. Amerika Serikat juga mengingatkan para dua kelompok lebih menahan diri dan mematuhi aturan perang.

Baca Juga: Israel Dituduh Curi Organ Jasad Warga Palestina, Jenazah Diserahkan Tanpa Nama

Mengingat korban anak-anak dan perempuan masih terus berjatuhan. Israel yang notabene melakukan serangan brutal ke pengungsian warga sipil menyebut bahwa tempat tersebut merupakan persembungian Hamas.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, menilai kebijakan penurunan harga pupuk menjadi kado istime...

news | 15:30 WIB

Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) menyatakan siap memanggil manajemen dan Direktur Utama...

news | 14:30 WIB

Presiden Brazil Luiz Incio Lula da Silva mengajak Indonesia untuk memperkuat sekaligus memperbarui kemitraan strategis y...

news | 14:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kekagumannya terhadap Presiden Brazil Luiz Incio Lula da Silva dan menyebut bany...

news | 13:00 WIB

Suasana hangat mewarnai pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Luiz Incio Lul...

news | 11:40 WIB

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Pusat Pasar Kerja mencatat sebanyak 938.353 peluang kerja tersedia sepanj...

news | 11:30 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menyalurkan beasiswa bagi 150.000 guru yang belum memi...

news | 10:30 WIB

Kapolres Intan Jaya, Kompol Sofian Samakori, mengonfirmasi adanya laporan mengenai meninggalnya pimpinan Kelompok Krimin...

news | 08:15 WIB

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mendorong pemerintah daerah di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk mem...

news | 07:00 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pihaknya tengah menelusuri penyebab keterlambatan penyaluran B...

news | 11:45 WIB