Iklan Fashion Zara Dikecam, Diduga Hina Mayat Korban Serangan Israel di Palestina

Merek fashion terkenal dari Spanyol, Zara, ramai-ramai dihujat netizen.

Riki Chandra | MataMata.com
Senin, 11 Desember 2023 | 11:16 WIB
Fashion Zara dihujat warganet. [Dok.Istimewa]

Fashion Zara dihujat warganet. [Dok.Istimewa]

Matamata.com - Merek fashion terkenal dari Spanyol, Zara, ramai-ramai dihujat netizen. Semua gara-gara fashion Zara menampilkan iklan busana terbarunya dengan konsep diduga menghina korban jiwa genosida Israel di Palestina.

Kampanye bertajuk “ZARA ATELIER. Collection 04_The Jacket” memicu kemarahan publik karena muatan iklannya dianggap kontroversial.

Dalam sejumlah pemberitaan media online, iklan Zara menampilkan gambar yang mirip dengan peta Palestina, yang oleh beberapa pihak diinterpretasikan sebagai penghinaan terhadap tragedi yang terjadi di Gaza.

Kemudian, gambar-gambar promosi tersebut menuai kritik tajam karena menggunakan citra yang tidak menyenangkan. Ada yang menggambarkan apa yang tampak seperti mayat yang dibungkus kain kafan berwarna putih.

Iklan busana Zara ini juga menampilkan batu, reruntuhan, dan potongan kardus yang menyerupai peta Palestina. Hal ini memicu reaksi keras dari netizen dan komunitas internasional, yang mengecam Zara atas apa yang mereka anggap sebagai tindakan yang tidak peka secara sosial dan politik.

Dilansir dari Roya News, Zara mengklaim bahwa fokus utama dari iklan busana berjudul "The Jacket" bertujuan untuk menunjukkan keserbagunaan pakaian.

Dalam laporan Sport Skeeda, iklan busana Zara dengan model Kristen McMenamy menyuguhkan adegan dengan properti manekin yang ditutupi kain putih.

Banyak warganet menilai iklan tersebut memiliki kemiripan dengan penggambaran kondisi mayat-mayat di Palestina.

“Zara mengejek umat Islam dan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza dalam iklan busana terbarunya, dengan properti yang tampak seperti mayat dikafani,” cuit akun X @Dr_MianUma*** dikutip dari Hops.id pada Senin (11/12/2023).

Warganet terkejut, kecewa, dan marah terhadap Zara yang dianggap telah mengeksploitasi korban penjajahan demi tujuan pemasaran.

"Rahang saya ternganga melihat ini. Boikot seumur hidup. Kalian adalah setan-setan yang menjijikkan. Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat,” kata warganet lain dikutip Filmibeat

“Iklan terbaru Zara menggunakan desain yang terinspirasi oleh genosida yang sedang berlangsung di Gaza untuk mempromosikan koleksi baru. peti mati, kehancuran, mayat, dan pembunuhan yang spektakuler,” tulis X @ZeenaA***.

“Boikot! ZARA baru saja meluncurkan iklan yang menggunakan kematian dan kehancuran di Gaza untuk menjual produk-produk fast fashion berkualitas rendah. Ini bukanlah sebuah kekhilafan. Zara memiliki sejarah mendukung ekstremisme Israel dan bahkan diboikot oleh warga Israel yang sadar sosial tahun lalu,” tulis X @Ortho_P***.

Akibatnya, iklan yang dirasa tidak bijak ini, banyak warganet menyerukan pemboikotan terhadap Zara.

Platform media sosial dibanjiri dengan tagar yang mendesak konsumen untuk mempertimbangkan kembali kesetiaan mereka pada merek tersebut.

Zara belum mengeluarkan tanggapan atau pernyataan publik mengenai iklan kontroversinya.

Untuk diketahui, ini bukan pertama kalinya Zara dihadapkan pada kecaman publik terkait dukungan diam-diam untuk "Israel".

Pada Oktober 2022, warga Palestina meluncurkan kampanye boikot Zara, setelah pemegang waralabanya di "Israel", Joey Schwebel, bertemu dengan anggota dan ketua partai ekstremis Pasukan Yahudi Itamar Ben-Gvir, untuk mendukungnya dalam pemilihan umum Israel.

Menurut kantor berita Safa Palestina, cabang-cabang Zara di wilayah pendudukan mengalami kerugian finansial yang signifikan setelah seruan Palestina untuk memboikotnya.

Kantor berita tersebut mengutip seorang auditor yang mengatakan bahwa "kerugian yang diderita perusahaan diperkirakan mencapai puluhan juta shekel dalam waktu yang sangat singkat".

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pihaknya tengah menelusuri penyebab keterlambatan penyaluran B...

news | 11:45 WIB

Kejaksaan Agung (Kejagung) memperkuat langkah dalam menangani kasus kejahatan lintas negara dengan membentuk tim khusus ...

news | 10:00 WIB

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menilai rencana Presiden RI Prabowo S...

news | 09:15 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis konsumsi rumah tangga akan tumbuh hingga 5,5 persen pada kuartal IV tah...

news | 08:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pembera...

news | 07:15 WIB

Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) yang berhasil mengembalikan ke...

news | 17:45 WIB

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai peringatan Hari Santri Nasional ke-10 yang jatuh pada 22 Oktober menjadi kesempata...

news | 16:15 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah siap mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas...

news | 14:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan siap menindaklanjuti laporan dugaan tindak pidana korupsi yang diungkapkan...

news | 13:30 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola ...

news | 12:00 WIB