Menko Pangan: Swasembada Jadi Kunci Angkat Kesejahteraan Petani, Nelayan, dan Peternak

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan, program swasembada pangan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya petani, peternak, dan nelayan.

Elara | MataMata.com
Kamis, 30 Oktober 2025 | 16:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan "Orasi ilmiah Menko Bidang Pangan di wisuda sarjana Univa Medan Tahun 2025" di Medan, Sumatera Utara, Kamis (30/10/2025). ANTARA/M.Sahbainy Nasution.

Matamata.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan, program swasembada pangan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya petani, peternak, dan nelayan.

“Sekitar sepertiga rakyat Indonesia hidup dari sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Banyak di antara mereka masih hidup miskin,” ujar Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, saat menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda Sarjana Universitas Al Washliyah (Univa) Medan Tahun 2025, Kamis (30/10).

Ia mengatakan, di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, program unggulan swasembada pangan diharapkan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat di sektor-sektor tersebut.

Menurutnya, swasembada pangan mencakup komoditas pokok seperti beras dan jagung, serta sumber protein seperti ikan dan hasil peternakan.

“Di bawah koordinasi saya, akan dibangun tambak-tambak besar di seluruh kabupaten. Akan ada 2.000 desa nelayan yang dikembangkan karena kita membutuhkan pasokan ikan,” kata Zulhas mencontohkan.

Ia optimistis, jika program tersebut berjalan baik, masyarakat berpenghasilan rendah akan menikmati kehidupan yang lebih sejahtera.

Zulhas menambahkan, peningkatan produksi beras lokal berdampak pada kenaikan nilai tukar petani (NTP) yang pada 2024 tercatat 116 poin dan meningkat menjadi 124 poin pada 2025.

“Petani kini lebih makmur, dan selanjutnya kita akan fokus pada sektor perikanan dan peternakan. Insya Allah, nilai tukar petani akan terus naik pada 2026,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, jika tahun lalu Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 4,5 juta ton, saat ini impor beras sudah tidak dilakukan karena stok dalam negeri mencapai 4 juta ton.

“Dengan swasembada pangan, kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak akan semakin terangkat,” kata Zulhas menegaskan. (Antara)

Baca Juga: Putin Klaim Rusia Berhasil Uji Coba Drone Bertenaga Nuklir Poseidon

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menambah perjalanan kereta api pada November 2025 untuk mendukung mobilitas m...

news | 12:30 WIB

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan akan membangun Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf di lahan seluas 2...

news | 11:30 WIB

Pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya kepada Palestina di sektor pertanian melalui penyediaan lahan investasi selu...

news | 10:30 WIB

Kementerian Pariwisata menggelar diskusi kelompok terarah (FGD) yang melibatkan perwakilan pemerintah pusat dan daerah g...

news | 08:15 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menargetkan pembangunan Jalan Trans Papua ruas Jayapura...

news | 07:00 WIB

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat akan meninjau ulang kesiapan sumber daya manusia (SDM) pengajar Bahasa Portugis, me...

news | 17:30 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk membuka ruang partisipasi masyarakat dalam upa...

news | 16:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita satu pabrik dan 13 pipa gas milik PT Banten Inti Gasindo (BIG) di Cilegon, Ba...

news | 15:30 WIB

Prajurit TNI Angkatan Udara (TNI AU), Kapten POM Aulia Noprizal Syahputra, mengharumkan nama Indonesia di kancah interna...

news | 14:30 WIB

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto disambut hangat oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung saat menghadiri p...

news | 13:15 WIB