Wapres Gibran Ziarah ke Makam Kiai Abbas Buntet, Ulama Pejuang Kemerdekaan dari Cirebon

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan ziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal sebagai K.H. Abbas Buntet, di kompleks Pemakaman Gajah Ngambung, Pondok Buntet Pesantren, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanaj

Elara | MataMata.com
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 12:30 WIB
Wakil Presiden Gibran Rakabuming berziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Buntet di kompleks Pemakaman Gajah Ngambung, Pondok Buntet Pesantren, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (23/10/2025). ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Presiden

Wakil Presiden Gibran Rakabuming berziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Buntet di kompleks Pemakaman Gajah Ngambung, Pondok Buntet Pesantren, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (23/10/2025). ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Presiden

Matamata.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan ziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal sebagai K.H. Abbas Buntet, di kompleks Pemakaman Gajah Ngambung, Pondok Buntet Pesantren, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Kamis (23/10) malam.

Melalui keterangan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Jakarta, Jumat (24/10), Gibran memanjatkan doa bagi almarhum Kiai Abbas atas jasa dan pengabdiannya dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di Indonesia.

“Ziarah ini juga menjadi bentuk penghormatan Wapres terhadap perjuangan para ulama dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” demikian pernyataan Setwapres.

Kiai Haji Abbas dikenal sebagai ulama kharismatik asal Cirebon yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan sekaligus penggerak pendidikan pesantren. Sebagai pengasuh Pondok Buntet Pesantren pada masa penjajahan, ia berhasil memadukan semangat religius dengan perjuangan nasional.

Pada masa revolusi fisik, K.H. Abbas turut memimpin santri dan ulama dalam pertempuran melawan pasukan Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.

Dalam peristiwa bersejarah itu, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari menugaskannya sebagai Panglima Perang, bahkan meminta agar pertempuran dimulai setelah “Macan dari Jawa Barat”—sebutan untuk K.H. Abbas—tiba di medan juang.

Nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan semangat cinta tanah air yang diwariskan K.H. Abbas masih terus hidup dalam tradisi pendidikan di Pondok Buntet Pesantren hingga kini.

Ziarah tersebut menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Wapres di Cirebon, yang bertujuan memperkuat silaturahmi dengan para ulama dan santri, serta mendorong peran pesantren dalam pembangunan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru menila...

news | 07:00 WIB

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengambil langkah tegas dengan member...

news | 06:00 WIB

Penyanyi dan pendakwah nasional Rhoma Irama melelang sejumlah barang pribadinya, termasuk jas, sorban, dan peci, sebagai...

news | 16:28 WIB

DPR RI resmi menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Penyesuaian Pidana dalam Rapat Paripurna ke-10 Masa Persid...

news | 16:20 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan kritik ya...

news | 14:15 WIB

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan bahwa partainya terus menjalankan amanat Pre...

news | 13:00 WIB

China menegaskan bahwa tindakan angkatan lautnya yang mengarahkan radar pengendali tembakan ke pesawat tempur Jepang dil...

news | 12:00 WIB

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menanggapi kemungkinan lembaganya menghadirkan Gubernur Sumater...

news | 11:31 WIB

PT Pertamina Patra Niaga (Persero) memaksimalkan pemanfaatan fasilitas darurat seperti Pertamina Mobile SPBU dan canting...

news | 10:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyetujui anggaran sebesar Rp60 juta untuk setiap rumah pengungsi yang mengalami kerusakan ak...

news | 09:15 WIB