China Soroti Kesediaan Kim Jong Un Bertemu Trump Tanpa Bahas Denuklirisasi

Pemerintah China menyatakan memperhatikan pernyataan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang membuka peluang bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, namun menegaskan pertemuan itu tidak akan membicarakan isu denuklirisasi.

Elara | MataMata.com
Selasa, 23 September 2025 | 16:19 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (22/9). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (22/9). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Matamata.com - Pemerintah China menyatakan memperhatikan pernyataan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang membuka peluang bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, namun menegaskan pertemuan itu tidak akan membicarakan isu denuklirisasi.

"China memperhatikan perkembangan di Semenanjung Korea. Semenanjung Korea yang damai dan stabil serta penyelesaian politik atas masalah di sana merupakan kepentingan semua pihak," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Senin (22/9).

Dalam pidatonya di depan sidang Majelis Rakyat Tertinggi sehari sebelumnya, Kim Jong Un menyebut siap melanjutkan dialog dengan Washington jika AS tidak menjadikan denuklirisasi sebagai syarat. Ia juga mengaku memiliki "kenangan menyenangkan" tentang Presiden Trump.

"Kami berharap pihak-pihak terkait menghadapi akar permasalahan, tetap pada tujuan penyelesaian politik, serta berupaya meredakan ketegangan dan menjaga perdamaian serta stabilitas regional," tambah Guo.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengutip Kim yang menegaskan tidak ada alasan menghindari dialog jika AS ingin hidup berdampingan secara damai dengan Korut. Namun, ia menolak anggapan bahwa Pyongyang akan menyerahkan senjata nuklirnya.

"Denuklirisasi sudah menjadi konsep masa lalu. Kami tidak akan pernah meletakkan senjata nuklir kami," tegas Kim. "Dunia tahu apa yang dilakukan AS setelah memaksa pihak lain meninggalkan program nuklirnya dan melucuti diri."

Ini menjadi pernyataan langsung pertama Kim mengenai hubungannya dengan Trump sejak Trump menjabat untuk kedua kalinya pada Januari. Trump sendiri telah memberi sinyal ingin bertemu Kim tahun ini.

Sebelumnya, pada Juli 2025, Kim Yo Jong—adik Kim Jong Un—menyatakan AS harus mengakui Korut sebagai negara nuklir jika ingin melanjutkan hubungan bilateral.

Kim dan Trump tercatat sudah tiga kali bertemu pada masa jabatan pertama Trump. Namun, pertemuan itu gagal menghentikan program nuklir Korut. Sejak itu, Pyongyang menolak perundingan dengan Washington dan justru semakin mempererat hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk memberikan dukungan bagi Moskow dalam perang di Ukraina. (Antara)

Baca Juga: Mikrofon Prabowo Terputus di PBB, Kemlu Jelaskan Aturan Batas Waktu

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan menindaklanjuti surat dari Wakil Bupati Jember, Jawa Timur, Djoko Susanto,...

news | 17:30 WIB

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat memastikan ratusan korban keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) ...

news | 16:48 WIB

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Jakarta masih menyandang status ibu kota negara, meskipun Presiden P...

news | 15:15 WIB

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan peternak ayam pedaging maupun petelur mandiri kini dapat membeli jagung Progr...

news | 14:15 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menyampaikan bahwa sejumlah negara yang dipimpin Prancis akan segera membentuk tim...

news | 13:15 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pujian atas pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam sesi Debat Umum S...

news | 12:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan adanya permintaan uang terkait kuota tambahan haji khusus saat memer...

news | 10:30 WIB

Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) mencatat penyerapan jagung pipil dari petani mencapai 532 ton sejak Ja...

news | 09:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan capaian produksi beras tertinggi dalam sejarah Indonesia pada tahun ini. Rekor ...

news | 08:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai target net-zero emission saat berpidato pada S...

news | 07:15 WIB