Bulog Sumut Serap 532 Ton Jagung, Target 80 Ribu Ton hingga Akhir 2025

Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) mencatat penyerapan jagung pipil dari petani mencapai 532 ton sejak Januari hingga 23 September 2025.

Elara | MataMata.com
Rabu, 24 September 2025 | 09:15 WIB
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara Budi Cahyanto memberikan keterangan di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumut, Selasa (23/9/2025). ANTARA/M.Sahbainy Nasution.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara Budi Cahyanto memberikan keterangan di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumut, Selasa (23/9/2025). ANTARA/M.Sahbainy Nasution.

Matamata.com - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) mencatat penyerapan jagung pipil dari petani mencapai 532 ton sejak Januari hingga 23 September 2025.

"Penyerapan jagung telah dilakukan di sejumlah daerah di Sumut," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, saat ditemui di Kabupaten Langkat, Selasa (23/9).

Ia menjelaskan, serapan jagung berasal dari Kabupaten Langkat, Karo, Labuhanbatu, Asahan, hingga Deli Serdang. Potensi penyerapan ke depan juga terbuka karena panen sudah berlangsung di beberapa wilayah lain seperti Kota Pematangsiantar, Karo, Batu Bara, dan Simalungun.

"Pada dasarnya semua daerah terus mengalami pergerakan dalam panen jagung ini, hanya wilayah Sibolga dan Nias Selatan yang serapannya masih sedikit sekitar empat dan tujuh ton dari Januari 2025," kata Budi.

Bulog, lanjutnya, terus mendorong peningkatan penyerapan jagung dengan menggandeng gabungan kelompok tani (gapoktan), pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan melalui sosialisasi.

Budi berharap upaya itu membuat petani mau menjual jagungnya ke Bulog dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp5.500 per kilogram di tingkat petani dengan kadar air 18–20 persen. Sedangkan di gudang Bulog, harga ditetapkan Rp6.400 per kilogram dengan kadar air 14 persen.

Bulog Sumut menargetkan mampu menyerap hingga 80.000 ton jagung pipil kering dari petani sepanjang 2025 sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan harga beras medium dan premium berada dalam kondisi stabil ...

news | 17:08 WIB

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat ribuan wisatawan asal Malaysia menggunakan layanan kereta cepat Whoosh u...

news | 13:00 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pembangunan Museum Pahlawan Nasional Marsinah di Kabupaten...

news | 11:15 WIB

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, Oleh Soleh, mendukung penuh pencalonan Indonesia sebagai Presiden Dewan Hak Asa...

news | 09:30 WIB

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal Zakaria Ali, memberikan apresiasi tin...

news | 07:00 WIB

Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri Pertanian Andi Am...

news | 15:15 WIB

Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengingatkan masy...

news | 13:15 WIB

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi menyeluruh terh...

news | 11:00 WIB

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menilai kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dipadukan dengan kampanye Wo...

news | 09:00 WIB

Bareskrim Polri berhasil memulangkan sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan...

news | 07:00 WIB