Dua Anak Jadi Korban Perusakan Rumah Doa, Menteri PPPA Soroti Dampak Psikologis

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden perusakan rumah doa milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah di Padang, Sumatera Barat, yang menyebabkan dua a

Elara | MataMata.com
Kamis, 31 Juli 2025 | 11:45 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi. ANTARA/HO-KemenPPPA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi. ANTARA/HO-KemenPPPA

Matamata.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden perusakan rumah doa milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah di Padang, Sumatera Barat, yang menyebabkan dua anak mengalami luka.

"Kami sangat menyayangkan terjadinya insiden di Padang. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, termasuk pendidikan keagamaan, tanpa rasa takut atau ancaman. Insiden ini menyisakan trauma bagi anak-anak yang menjadi saksi terjadinya kekerasan," ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/7).

Ia menilai kejadian tersebut sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hak anak atas pendidikan dan lingkungan yang aman.

"Kekerasan dan tindakan intoleran seperti ini dapat menimbulkan luka psikologis yang mendalam dan berdampak panjang pada tumbuh kembang mereka. Anak-anak harus tumbuh dan belajar dalam suasana damai, bukan dalam ketakutan," tegasnya.

Menteri Arifah mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kota Padang yang berkomitmen memberikan pendampingan psikologis dan memastikan proses pemulihan anak-anak korban berjalan optimal.

"Kami mengapresiasi respons sigap dari Pemerintah Kota Padang yang menegaskan komitmennya untuk mengawal kegiatan pembinaan dan pendidikan agama di rumah doa itu agar dapat kembali berjalan aman dan menjamin pendampingan psikologis bagi anak-anak korban melalui dinas sosial. Ini adalah contoh baik bagaimana pemerintah daerah harus hadir dan bertindak cepat dalam melindungi warganya, khususnya anak-anak," ujarnya. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri melalui NCB Interpol Indonesia mengajukan permohonan penerbitan red no...

news | 19:35 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut masih melakukan penghitungan terhadap uang yang dikembalikan pendakwah sekal...

news | 19:24 WIB

Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mengusulkan agar pemerintah menghadirkan program beasiswa pendidikan kedokteran ...

news | 18:15 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia akan meraih swasembada pangan dalam waktu tiga bu...

news | 17:15 WIB

Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam segera mencairkan insentif bagi 670 dosen Mahad Aly di se...

news | 15:30 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri peluncuran 25 ribu unit rumah subsidi siap huni yang akan digelar se...

news | 11:18 WIB

Sebanyak 100 ribu personel TNI akan dikerahkan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI yang digelar di Monumen N...

news | 10:15 WIB

Komisi XIII DPR RI menilai gagasan Menteri HAM Natalius Pigai untuk menyediakan ruang demonstrasi di halaman DPR sebagai...

news | 09:00 WIB

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa Taman Budaya dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan seni dan budaya dalam ...

news | 08:00 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendesak perusahaan minyak swasta di Indonesia untuk sege...

news | 07:15 WIB