Dukungan Prancis ke Palestina Dinilai Buka Jalan Baru bagi Perdamaian Dunia

Direktur Eksekutif The Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia, Gugun Gumilar, menyambut positif langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui negara Palestina. Ia menilai keputusan tersebut membawa harapan

Elara | MataMata.com
Minggu, 27 Juli 2025 | 07:15 WIB
Direktur Eksekutif the Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia yang juga Staf Khusus Menteri Agama, Gugun Gumilar. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Direktur Eksekutif the Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia yang juga Staf Khusus Menteri Agama, Gugun Gumilar. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Matamata.com - Direktur Eksekutif The Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia, Gugun Gumilar, menyambut positif langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui negara Palestina. Ia menilai keputusan tersebut membawa harapan baru bagi terciptanya perdamaian global.

"Kami, bangsa Indonesia bersuka cita atas berita ini. Keputusan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui negara Palestina ini semakin membuka harapan baru untuk terwujudnya perdamaian dunia," ujar Gugun dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/7).

Gugun, yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Agama bidang kerja sama dan hubungan luar negeri, berharap lebih banyak negara mengikuti langkah Prancis. Menurutnya, hal itu penting untuk membangun peradaban yang damai dan berkeadilan.

Ia mengingatkan bahwa semangat anti-penjajahan telah menjadi bagian dari fondasi bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam UUD 1945.

"Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi pedoman kita dalam berbangsa dan bernegara telah dengan tegas menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Sebab itu, dukungan kita dan negara-negara di dunia, salah satunya Prancis terhadap Palestina menjadi komitmen penting umat manusia yang bermartabat dalam menghapus kolonialisme dan imperialisme di era modern," jelasnya.

Dukungan dari Prancis juga dinilai sebagai sinyal positif bagi perdamaian di Timur Tengah, sejalan dengan semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung.

"Dukungan Presiden Prancis ini akan menjadi sinyal positif bagi perdamaian di Timur Tengah, sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI. Konflik di Timur Tengah itu wajib kita akhiri. Semua bangsa di dunia ini harus merasakan nikmatnya perdamaian, sebagaimana dulu diperjuangkan oleh para pendiri bangsa kita melalui KTT Asia Afrika tahun 1955 di Bandung," tambahnya.

Gugun turut menyampaikan apresiasi kepada Macron atas langkah yang dinilai membanggakan dan penuh harapan bagi masa depan dunia.

"Kami, bangsa Indonesia mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Macron. Sikap Prancis dalam mendukung Palestina merupakan satu sikap dan langkah positif untuk memastikan prospek masa depan berdirinya negara Palestina yang berdaulat, adil, dan merdeka melalui solusi dua negara (two state solution)," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan dukungan atas keputusan Presiden Macron. Dalam pernyataan resmi melalui akun X @Kemlu_RI pada Sabtu (26/7), Kemlu menyebut pengakuan tersebut sebagai langkah positif menuju terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, melalui solusi dua negara.

Baca Juga: KAI Angkat UMKM ke Panggung Global, Salurkan Dukungan ke 431 Usaha Binaan

Indonesia juga mendorong negara-negara lain yang belum mengakui Palestina untuk mengikuti langkah serupa. (Antaraa)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Final trailer film TIMUR garapan Iko Uwais resmi dirilis, siap tayang 18 Desember 2025....

news | 21:09 WIB

Pemerintah menyiapkan anggaran hingga belasan triliun rupiah pada 2026 untuk mengatasi persoalan mendasar yang selama in...

news | 17:00 WIB

Berikut adalah 7 tips praktis yang bisa membantu Anda mendapatkan tiket kereta Lebaran dengan lebih mudah....

news | 16:55 WIB

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mene...

news | 16:15 WIB

Upaya penegakan hukum terhadap perburuan satwa dilindungi di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo diwarnai aksi baku temba...

news | 15:30 WIB

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa tidak akan ada penurunan upah minimum, meskipun suatu daerah mengalam...

news | 14:15 WIB

Anggota DPR RI Atalia Praratya dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak tampak hadir dalam sidang perdana gugat...

news | 13:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani peraturan pemerintah (PP) terkait kenaikan upah minimum dengan formula ba...

news | 11:00 WIB

Pemerintah menargetkan Papua mampu mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu maksimal tiga tahun ke depan. Target ter...

news | 10:11 WIB

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menilai penampilan timnas U-22 Indonesia pada SEA Games 2025 Thailand berada di ...

news | 09:00 WIB