(Foto: Ist)
Matamata.com - Publik tengah ramai memperbincangkan rencana keberangkatan Ruben Onsu untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Presenter sekaligus pengusaha itu disebut-sebut akan berangkat haji menggunakan “jalur khusus” dengan biaya mencapai Rp1 miliar dan tanpa harus mengantre seperti calon jamaah lain.
Kabar ini mencuat ketika video Ruben Onsu bersama kerabatnya, Betrand Peto dan Sarwendah, muncul di media sosial, memperkuat rumor bahwa ia tengah serius mempersiapkan ibadah rukun Islam kelima tersebut.
Isu biaya fantastis dan proses keberangkatan Ruben pun menuai banyak pertanyaan, terutama di media sosial. Beberapa warganet mengaitkan kabar ini dengan penampilan Ruben Onsu yang kini kerap mengenakan busana hijrah.
Ada pula yang menduga Ruben Onsu bisa berangkat karena status “jalur undangan” atau bahkan karena ia baru saja menjadi mualaf sehingga mendapat prioritas.
Menanggapi hal ini, Ruben memberikan klarifikasi bahwa niat berhajinya bukan karena pencitraan apalagi sensasi. Ruben juga membantah isu ia baru memeluk Islam dan langsung mendapat kuota tanpa antre.
“Saya sudah Muslim sejak lama,” ujar Ruben menepis tuduhan baru menjadi mualaf demi kemudahan berangkat haji. Ia pun mengaku mempersiapkan perjalanan haji dengan penuh kesungguhan, termasuk proses administrasi resmi seperti calon jamaah lainnya.
Mengenai rumor biaya keberangkatan yang mencapai miliaran rupiah, Ruben pun memberikan penegasan. “Biaya itu tidak sebesar yang diberitakan. Semua orang bisa naik haji sesuai dengan aturan dan jalurnya masing-masing. Saya mengikuti prosedur yang berlaku, tidak ingin memanfaatkan ketenaran atau fasilitas apapun,” tegas Ruben Onsu.
Ia menyoroti adanya jalur haji khusus, di mana biaya memang lebih tinggi dibanding jalur reguler, namun prosesnya tetap melalui persyaratan resmi pemerintah.
Lebih lanjut, Ruben mengutarakan harapan agar ibadah hajinya kelak dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Selama beberapa bulan terakhir, Ruben aktif mempersiapkan diri secara mental dan spiritual.
Ia mengatakan telah menjalani berbagai pembelajaran dan konsultasi mengenai tata cara haji. “Saya ingin menjalani ibadah ini secara khusyuk dan benar, mohon doanya dari teman-teman semua agar lancar dan diterima Allah SWT,” tambah Ruben.
Ruben juga membantah kabar bahwa ia menggunakan privilege atau jalur belakang dalam proses pendaftaran haji. Menurutnya, semua calon jamaah bisa berangkat melalui jalur reguler atau khusus, asal mematuhi prosedur resmi yang sudah ditentukan pemerintah.
Ruben menuturkan, “Jangan mudah percaya berita yang belum jelas sumbernya. Saya hanya ingin beribadah dan semuanya dilakukan sesuai aturan.”
Kisah Ruben Onsu ini sekaligus menjadi momen penting di tengah sorotan publik terhadap sistem keberangkatan haji di Indonesia. Ia berharap pengalamannya bisa menjadi inspirasi positif bagi masyarakat, khususnya mereka yang berencana menunaikan ibadah haji. “InsyaAllah niat baik pasti dimudahkan dan saya ingin menjalankan ini dengan sepenuh hati,” tutup Ruben.
Dengan klarifikasi ini, Ruben Onsu mengajak publik untuk fokus pada makna spiritual ibadah haji, bukan pada isu-isu sensasional seputar jalur keberangkatan atau besaran biaya.