Maudy Ayunda Kisahkan Masa Sulit Semasa Sekolah: Metode Belajar Kreatif Jadi Kunci Kesuksesan

Penyanyi sekaligus aktris ternama, Maudy Ayunda, baru-baru ini mengungkapkan sisi lain perjalanan pendidikannya yang jarang diketahui publik.

Elara | MataMata.com
Kamis, 08 Mei 2025 | 17:45 WIB
Liburan Maudy Ayunda dan Jesse Choi di Italia (Instagram/maudyayunda)

Liburan Maudy Ayunda dan Jesse Choi di Italia (Instagram/maudyayunda)

Matamata.com - Penyanyi sekaligus aktris ternama, Maudy Ayunda, baru-baru ini mengungkapkan sisi lain perjalanan pendidikannya yang jarang diketahui publik.

Meski kini dikenal sebagai sosok inspiratif yang menuntaskan pendidikan di universitas ternama dunia, Maudy ternyata pernah menerima label kurang menyenangkan soal kemampuannya dalam belajar saat masih duduk di bangku sekolah.

Pengalaman tersebut diungkap Maudy dalam sebuah diskusi mengenai pendidikan kreatif. Ia menceritakan, masa-masa sekolah ternyata tidak selalu berjalan mulus untuknya.

“Waktu SD, aku pernah dicap tidak bisa belajar dengan baik oleh guru. Katanya aku tidak kompeten dalam menerima pelajaran,” ujar Maudy, mengutip kenangannya di masa kanak-kanak.

Pengakuan itu menjadi refleksi, bahwa setiap anak memiliki tantangan belajar dan perjalanan pendidikan yang berbeda-beda.

Tak hanya sekali, Maudy mengaku pernah merasa dianggap kurang serius dalam mengikuti pelajaran sekolah. Hal ini justru memacunya untuk mencari cara belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

“Saya merasa metode belajar di sekolah kurang cocok buat saya. Akhirnya, saya mencoba strategi belajar yang lebih menyenangkan dan lebih kreatif. Itu yang membuat saya jadi lebih tertarik dan bersemangat,” tutur perempuan lulusan University of Oxford dan Stanford University ini.

Liburan Maudy Ayunda dan Jesse Choi di Italia (Instagram/maudyayunda)
Liburan Maudy Ayunda dan Jesse Choi di Italia (Instagram/maudyayunda)

 

Berangkat dari pengalaman tersebut, Maudy kini aktif mendorong pentingnya metode belajar kreatif bagi siswa untuk memunculkan semangat baru dalam dunia pendidikan Indonesia.

Menurutnya, belajar tidak mesti selalu melalui cara-cara konvensional yang membosankan. “Metode belajar kreatif bukan hanya membantu saya, tapi saya yakin juga bisa membantu banyak siswa lain agar lebih enjoy, lebih ingin tahu, dan lebih percaya diri,” jelas Maudy dalam kesempatan berbeda.

Baca Juga: Nino Fernandez dan Steffi Zamora Curi Perhatian Hadiri Akad Nikah Luna Maya, Potret Kebersamaan Tuai Sorotan"

Ia menyebut, setiap individu membutuhkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter unik masing-masing. Penerapan metode belajar kreatif, seperti menggunakan media interaktif, diskusi kelompok, hingga permainan edukatif, dapat memberikan dampak signifikan.

“Kalau materi pelajaran disampaikan dengan cara yang inovatif, anak-anak biasanya jadi lebih mudah paham dan tidak cepat bosan,” ungkapnya lagi.

Gagasan tersebut sejalan dengan keinginan Maudy untuk melihat sistem pendidikan Indonesia lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan generasi muda.

Ia menekankan bahwa guru harus mampu berinovasi dan berempati terhadap setiap siswa. Menurut dia, label negatif yang diberikan guru atau lingkungan sekolah seharusnya tidak membuat anak kehilangan kepercayaan diri.

“Saya harap, para pendidik, orang tua, dan siswa berani mencoba hal-hal baru dalam belajar. Jangan takut gagal, yang penting adalah semangat untuk terus berkembang dan menemukan cara yang paling tepat buat diri sendiri,” pesan Maudy penuh semangat.

Kini, pengalaman masa lalunya sebagai anak yang pernah diragukan justru menjadi motivasi dan inspirasi bagi banyak orang di dunia pendidikan.

Maudy Ayunda tak bosan mengingatkan bahwa kegagalan bukanlah akhir segalanya, namun bisa menjadi awal untuk menemukan potensi terbesar melalui cara-cara belajar yang kreatif dan inovatif.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan bahwa alokasi belanja subsidi dan bantuan sosial (bansos)...

news | 18:37 WIB

Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyatakan bahwa usulan mekanisme pemilihan kepala daerah (pilkada) melalui Dewan Perwa...

news | 18:32 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 3,39 juta ton. Men...

news | 17:18 WIB

Pemerintah menambah 280 unit perangkat satelit Starlink guna mempercepat pemulihan jaringan komunikasi di wilayah terdam...

news | 13:00 WIB

Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, memberlakukan sanksi denda sebesar Rp500.000 bagi pengunjung ...

news | 12:45 WIB

Partai Gerindra menyatakan dukungannya terhadap usulan pengembalian mekanisme pemilihan kepala daerah (Pilkada) tingkat ...

news | 11:30 WIB

Sebanyak 130.442 orang mengunjungi kawasan wisata Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (27/12) dan Minggu...

news | 10:15 WIB

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga kelestarian satwa endemik Indon...

news | 09:00 WIB

Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tengah menyiapkan pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di kawasan Binta...

news | 08:00 WIB

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menambah lima unit alat berat untuk mempercepat penanganan pascabencana di ...

news | 07:00 WIB