Katy Perry
Matamata.com - Penyanyi pop internasional Katy Perry kembali menjadi perbincangan setelah memberikan tanggapan tegas kepada para pembencinya di dunia maya.
Pernyataan tersebut disampaikan Katy Perry di tengah semakin maraknya komentar negatif yang ia terima di media sosial, terutama menjelang aktivitas barunya di dunia hiburan.
Dalam sebuah wawancara, Katy Perry tidak segan menyebutkan bahwa ruang digital kini telah berubah menjadi lingkungan yang penuh hal buruk.
Menurutnya, internet kini tak ubahnya seperti “tempat sampah” yang penuh dengan ujaran kebencian. "Internet is trash can," ujar Katy Perry, dikutip dari detik.com, menanggapi fenomena komentar negatif dan kebencian yang semakin marak di platform digital.
Tak hanya sekadar meluapkan kekesalan, pelantun lagu “Roar” ini juga menyampaikan pandangannya tentang bagaimana ia menyikapi gelombang ujaran miring yang kerap kali ditujukan kepadanya.
Alih-alih membalas satu per satu komentar buruk tersebut, Katy Perry justru memilih bersikap lebih tenang dan berbesar hati. Menurutnya, menghadapi kebencian dengan lapang dada adalah cara paling bijak agar tidak terjebak dalam lingkaran emosi negatif.
Dalam kutipan lain, Katy Perry mengaku belajar menerima setiap komentar, baik ataupun buruk, dari para warganet. “Saya menerima saja, tidak semuanya harus ditanggapi serius, kadang saya hanya membiarkannya lewat begitu saja,” ucapnya.
Katy Perry yang kini juga menjadi juri dalam ajang pencarian bakat Amerika Idol tak memungkiri bahwa tekanan di media sosial cukup besar. Ia juga menyoroti bagaimana banyak orang kerap melontarkan hinaan secara anonim.
Bagi Katy, fenomena ini menjadi salah satu sisi gelap dari kebebasan berekspresi di dunia maya. Namun, ia percaya bahwa setiap orang memiliki cara sendiri untuk menghadapi hal tersebut.
Baca Juga: Menjelang Pernikahan Al Ghazali, Dul Jaelani Merasa Lebih Dekat dan Sering Kumpul Bareng Keluarga
Bagi Katy Perry, ketenangan batin dan kedewasaan emosional menjadi hal penting agar tetap bisa menjalani aktivitas tanpa terbebani opini negatif dari orang yang tidak dikenal.
Ia pun menyarankan kepada penggemar dan siapapun yang mengalami hal serupa agar tak terlalu memusingkan kata-kata jahat dari orang lain.
“Pilihan ada pada kita sendiri, mau larut dalam komentar negatif atau memilih tetap berjalan ke depan,” tutur Katy.
Pernyataan blak-blakan Katy Perry tersebut mendapatkan berbagai respons dari pengguna media sosial. Banyak penggemar yang memuji sikap tegas sekaligus bijak dari penyanyi asal Amerika Serikat tersebut.
Penggemar menilai, langkah Katy dalam menyikapi kebencian bisa menjadi inspirasi untuk tetap kuat dan percaya diri di hadapan hate speech di internet.
Tak hanya mendapatkan komentar positif, aksi Katy Perry yang menyoroti budaya toxic di ranah digital juga diharapkan mampu membuka mata banyak orang akan pentingnya etika berinternet.
Dengan demikian, ruang digital bisa kembali menjadi tempat berbagi yang sehat dan positif bagi semua orang.
Di tengah gempuran komentar negatif, Katy Perry membuktikan jika kekuatan mental dan sikap legawa adalah kunci utama agar tetap bisa melangkah maju di era digital yang serba terbuka ini.
Melalui sikapnya tersebut, Katy Perry berharap agar para penggemar dan masyarakat secara umum bisa lebih bijak, baik dalam mengunggah maupun menyikapi konten di internet.