Joko Anwar Klarifikasi Soal Film Pengepungan di Bukit Duri: Bukan Untuk Menyebar Ketakutan, Tapi Mengajak Dialog

Film berjudul Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar menuai perhatian setelah pengumuman dan rilisnya cuplikan resmi baru-baru ini.

Elara | MataMata.com
Sabtu, 19 April 2025 | 09:15 WIB
(Foto: Ist)

(Foto: Ist)

Matamata.com - Film berjudul “Pengepungan di Bukit Duri” karya Joko Anwar menuai perhatian setelah pengumuman dan rilisnya cuplikan resmi baru-baru ini. Banyak pihak sempat menilai film bernuansa thriller politik ini dikhawatirkan hanya akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Namun, sang sutradara, Joko Anwar, dengan tegas membantah anggapan tersebut. Ia menyatakan bahwa film ini justru bertujuan untuk membuka ruang diskusi, bukan untuk menyebar ketakutan.

Joko Anwar menegaskan, pembuatan film “Pengepungan di Bukit Duri” didasari oleh keinginan untuk mengajak penonton berpikir kritis dan membangun dialog terkait isu yang diangkat.

“Kami tak pernah bermaksud untuk menakut-nakuti masyarakat lewat film ini. Tujuan kami adalah mengajak masyarakat untuk berdialog dan memahami peristiwa yang pernah terjadi secara lebih utuh,” jelas Joko dalam keterangan resminya.

Film ini terinspirasi dari peristiwa nyata yang terjadi di kawasan Bukit Duri pada masa silam, yang hingga kini masih menyisakan tanda tanya dan menjadi bagian penting dalam narasi sejarah sosial-politik Indonesia.

(Foto: Ist)
(Foto: Ist)

 

Selain menyoroti aspek sejarah, film ini juga menyinggung isu-isu kemanusiaan, khususnya mengenai perlakuan terhadap warga sipil dan hak asasi manusia.

Joko menjelaskan bahwa tema besar dalam “Pengepungan di Bukit Duri” adalah pentingnya empati dan refleksi sejarah. Ia berharap masyarakat bisa mengambil hikmah serta pelajaran dari cerita yang disuguhkan.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan penyaluran dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate...

news | 15:15 WIB

Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaska...

news | 14:15 WIB

Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rus...

news | 13:00 WIB

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin prosesi "Jejak Banon" dalam rangkaian Hajad...

news | 11:15 WIB

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menja...

news | 10:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerataan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh daerah,...

news | 09:15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ...

news | 08:15 WIB

Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, de...

news | 07:15 WIB

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang m...

news | 19:15 WIB

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menurunkan tim khusus untuk menangani pemulihan korban aksi demonstrasi d...

news | 18:00 WIB
Tampilkan lebih banyak