Wacana Koalisi Anies-Ganjar Sinyal Perlawanan, Pengamat Sebut Prabowo-Gibran Sulit Menang di Putaran Kedua!

Wacana lahirnya koalisi kubu Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud MD merupakan sinyal perlawanan sekaligus langkah mengantisipasi terjadinya potensi kecurangan Pemilu 2024.

Riki Chandra | MataMata.com
Selasa, 16 Januari 2024 | 18:00 WIB
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saling berdiskusi tentang sistem pertahanan dan keamanan pada Debat Capres 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saling berdiskusi tentang sistem pertahanan dan keamanan pada Debat Capres 2024

Matamata.com - Wacana lahirnya koalisi kubu Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud MD merupakan sinyal perlawanan sekaligus langkah mengantisipasi terjadinya potensi kecurangan Pemilu 2024.

Hal itu ditegaskan pakar politik dari Universitas Andalas (Unand), Prof Asrinaldi. "Dalam tanda kutip ya, ini sikap perlawanan dari pasangan calon 01 dan 03 terhadap pihak yang menjanjikan netralitas, namun tidak seperti yang diharapkan," kata Asrinaldi, Selasa (16/1/2024).

Menurut Asrinaldi, kubu capres dan cawapres 01 maupun 03, sedang menunjukkan indikasi kekecewaan terhadap petinggi negara terkait netralitas dalam Pemilu 2024.

Dengan membentuk poros koalisi, kedua kubu dinilai sedang menyatukan kekuatan politik untuk mengawal Pemilu yang jujur, adil dan berintegritas.

"Jadi, saya pikir ini adalah bentuk perlawanan dan harus disadari oleh kelompok 02," kata Prof Asrinaldi, dikutip dari Antara.

Asrinaldi menyakini apabila koalisi tersebut terbentuk, maka kubu 02 akan kesulitan memenangi pesta demokrasi lima tahunan jika Pemilihan Presiden (Pilpres) berlangsung dua putaran.

Selain bentuk perlawanan, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unand tersebut menilai langkah koalisi itu juga merupakan respons balik dari PDI-P yang merasa dikecewakan Jokowi.

Pembentukan koalisi tersebut juga sejalan dengan gagasan perubahan yang selama ini terus digaungkan oleh pasangan Anies-Muhaimin. Mengenai adanya pihak yang meragukan koalisi itu, Asrinaldi berpandangan hal itu hanya menyangkut pembicaraan kepentingan politik saja.

"Dalam politik apa yang tidak mungkin? Sepanjang kepentingannya sama maka hal itu bisa saja terwujud," ujar dia.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani mengakui bahwa kubu pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu nomor urut 3 Ganjar-Mahfud telah menjalin komunikasi secara formal dan informal.

Meski begitu, keputusan untuk melebur antara Anies dan Ganjar akan dipikirkan setelah hari pemungutan suara Pilpres 2024, yakni 14 Februari 2024. Sebab, menurut Puan, membangun sebuah bangsa harus dilakukan secara bergotong-royong.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menginstruksikan percepatan proses lelang proyek pembangunan di Jakarta agar d...

news | 16:30 WIB

Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, menilai kebijakan penurunan harga pupuk menjadi kado istime...

news | 15:30 WIB

Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) menyatakan siap memanggil manajemen dan Direktur Utama...

news | 14:30 WIB

Presiden Brazil Luiz Incio Lula da Silva mengajak Indonesia untuk memperkuat sekaligus memperbarui kemitraan strategis y...

news | 14:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kekagumannya terhadap Presiden Brazil Luiz Incio Lula da Silva dan menyebut bany...

news | 13:00 WIB

Suasana hangat mewarnai pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Luiz Incio Lul...

news | 11:40 WIB

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Pusat Pasar Kerja mencatat sebanyak 938.353 peluang kerja tersedia sepanj...

news | 11:30 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menyalurkan beasiswa bagi 150.000 guru yang belum memi...

news | 10:30 WIB

Kapolres Intan Jaya, Kompol Sofian Samakori, mengonfirmasi adanya laporan mengenai meninggalnya pimpinan Kelompok Krimin...

news | 08:15 WIB

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mendorong pemerintah daerah di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk mem...

news | 07:00 WIB