Hizbullah Tak Gentar Berperang Tanpa Batas Lawan Israel

Hizbullah siap berperang tanpa batas melawan Israel. Hal itu ditegaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.

Riki Chandra | MataMata.com
Senin, 15 Januari 2024 | 14:55 WIB
Api dan asap membubung dari bangunan pertanian di Lebanon selatan. [Dok.Antara]

Api dan asap membubung dari bangunan pertanian di Lebanon selatan. [Dok.Antara]

Matamata.com - Hizbullah siap berperang tanpa batas melawan Israel. Hal itu ditegaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.

Kedua belah pihak terus melakukan baku tembak di lintas perbatasan mereka.

"Israel dan tentara serta para pemukimnya adalah pihak yang takut perang, bukan Lebanon," kata Nasrallah dalam pidatonya, sepekan setelah komandan senior Hizbullah Wissam al-Tawil tewas diserang Israel dalam serangan udara di Lebanon.

"Kami sudah siap berperang dalam 99 hari terakhir," kata Nasrallah.

"Kami akan meladeni perang dan kami akan berperang tanpa batas atau tanpa kendali seandainya perang dipaksakan kepada kami," tegasnya lagi.

Pemimpin Hizbullah itu mengatakan, tentara Israel menyembunyikan korban jiwanya.

"Ketika perang berhenti, musuh akan menghadapi malapetaka akibat perlawanan di Gaza dan front-front perlawanan lainnya," tambah dia.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sejak tentara Israel menginvasi Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.

Ketegangan juga terjadi di di perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak perang 2006.

Di lain hal, Paus Fransiskus menyebut semua bentuk perang adalah "kejahatan terhadap kemanusiaan," dan menegaskan perang "bukanlah cara untuk menyelesaikan" konflik.

Baca Juga: Semua Kancing Baju Terbuka, Foto Wulan Guritno Disarankan Jadi Cover Film Horor Terbarunya

"Perang itu sendiri adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Orang membutuhkan perdamaian. Dunia membutuhkan perdamaian," kata Paus Fransiskus saat memanjatkan doa Angelus pada Minggu seperti dilaporkan Vatican News.

"Pada awal tahun ini, kita saling menyampaikan harapan perdamaian, tetapi senjata terus membunuh dan menghancurkan," keluh sang paus.

Fransiskus mendesak "orang-orang yang berkuasa atas konflik-konflik tersebut" agar menyadari bahwa perang "bukanlah cara untuk menyelesaikan konflik."

"Kita harus mendidik manusia demi perdamaian," kata Paus Fransiskus.

"Tampaknya kita, seluruh umat manusia, belum berpendidikan yang cukup guna menghentikan semua perang. Marilah untuk selalu mendoakan rahmat ini: demi mengedukasi perdamaian," katanya. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali menggagalkan upaya penyelundupan produk garmen ilegal pada awal Desembe...

news | 14:00 WIB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara terkait penetapan status tersangka Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, oleh K...

news | 13:15 WIB

TNI Angkatan Udara kembali mengirim dua pesawat angkut Hercules untuk mempercepat distribusi logistik ke daerah terdampa...

news | 12:05 WIB

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa partainya berhasil menghimpun dana donasi mencapai Rp3 m...

news | 09:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kesediaan Moskow untuk membantu Indonesia mengembangkan pembangkit listrik tena...

news | 08:15 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyampaikan rasa bangganya atas penampilan gemilang tim bulutangkis beregu put...

news | 07:35 WIB

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) melaporkan telah menerima 7.219 aduan penipuan hingga November 2025. Dari jumla...

news | 06:00 WIB

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa seluruh bantuan tunai dari pemerintah wajib digunakan untuk kebutuhan ya...

news | 17:15 WIB

Pemerintah Indonesia menepis kabar yang menyebut perundingan tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) berada di amb...

news | 16:16 WIB

Perum Bulog Cabang Cianjur, Jawa Barat, menegaskan ketersediaan beras untuk masyarakat aman hingga memasuki awal 2026. S...

news | 15:00 WIB