Gibran Rakabuming Raka.(Suara.com/Faqih)
Matamata.com - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka diakui bukan ahli debat. Tak sedikit yang berspekulasi bahwa anak sulung Joko Widodo (Jokowi) ini belum percaya diri dengan lawan-lawannya di Pilpres 2024 mendatang.
Pada acara dial0g interaktif yang diselenggarakan oleh salah satu televisi nasional, Gibran Rakabuming Raka tak hadir. Dua cawapres nomor urut 1 dan 3, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD memenuhi undangan tersebut.
Direktur Juru Debat Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengakui bahwa Gibran bukan ahli debat. Tapi dalam undangan debat capres-cawapres yang digelar oleh KPU selama lima kali dimulai 12 Desember nanti, Gibran Rakabuming Raka dipastikan hadir.
"Mas Gibran memang bukan prfesional debater, sehingga beliau fokus pada apa yang disiapkan oleh KPU dan UU di dalam PKPU," kata Budiman dikutip, Jumat (8/12/2023).
Ia melanjutkan, bahwa Gibran cukup baru sebagai politisi muda yang menapaki kaki di Pemilu dengan usainya yang baru menginjak 36 tahun ini. Sehingga ia cukup menolak halus untuk tidak mendatangai kegiatan diskusi yang diselenggarakan di luar KPU.
"Mas Gibran ini kan seorang pembelajar, cukup rendah hati untuk tidak mendatangi semua forum-forum debat di luar KPU," kilah Budiman.
Budiman yang juga mantan aktivis 90-an tersebut mengatakan bahwa pemimpin di Indonesia tak perlu pandai berdebat, melainkan lincah dalam mengeksekusi sebuah solusi dalam satu masalah.
"Kita kan memilih pemimpin presidensial, bukan memilih perdana menteri yang memang perdana menteri dibutuhkan kemampuan debat yang tinggi. Jadi tidak diutamakan kemampuan debatnya.
Menyusul kedatangan para kandidat paslon dalam dialog-dialog santai yang dihadirkan beberapa kelompok menjadi momen masyarakat menyiapkan pilihannya pada 14 Februari 2024, Budiman menjelaskan bahwa hal itu bisa dilakukan bagaimana para kandidat menjawab pertanyaan dalam wawancara. Debat sendiri bukan menjadi keharusan untuk melihat sejauh mana para paslon memahami suatu masalah.
"Ingat kita memilih presiden secara sistem presidensial. Nah sistem presidensial kebutuhannya bukan pada berdebat, tapi dari delivery termasuk soal kepemimpinan dan eksekusi," terang dia.
Baca Juga: Sindir Gibran soal Asam Sulfat, Cuitan Satire Iwan Fals Bikin Ngakak: Jadi Tau Belimbing Sayur kan?
Gibran pun angkat bicara soal ketidakhadirannya dalam undangan dialog interaktif bersama dua cawapres lainnya. Suami Selvi Ananda ini memilih untuk mendatangi debat yang resmi saja.
"Saya datang debat resmi saja," ujar dia singkat dikutip Rabu (6/12/20230.
Di sisi lain, undangan yang dilayangkan oleh penyelenggara kepada Gibran Rakabuming Raka bukanlah kewajiban yang harus dilakukan. Sehingga memilih datang atau tidak terserah dari paslon.
Tidak adanya Gibran di beberapa kegiatan debat serta dialog di luar KPU bahkan menjadi sorotan netizen di media sosial. Pandangan masyarakat pun menjadi liar dan tak sedikit yang menilai Gibran belum begitu siap untuk bertarung di Pemilu 2024.
Momen debat yang bukan dari KPU sebenarnya menjadi momen yang cukup penting untuk membangun kepercayaan publik. Banyaknya informasi yang diterima masyarakat dari masing-masing kandidat memberikan gambaran untuk para pemilih menetapkan pilihannya saat pemungutan suara.