Wamen Komdigi: Uptime Jaringan Telekomunikasi di Aceh Pasca-Bencana Capai 92 Persen

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria, menyatakan bahwa rata-rata uptime atau durasi operasional BTS (Base Transceiver Station) di daerah terdampak bencana di Aceh kini telah mencapai 92 persen.

Elara | MataMata.com
Rabu, 31 Desember 2025 | 07:00 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria (ANTARA/M.Ifdhal)

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria (ANTARA/M.Ifdhal)

Matamata.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria, menyatakan bahwa rata-rata uptime atau durasi operasional BTS (Base Transceiver Station) di daerah terdampak bencana di Aceh kini telah mencapai 92 persen.

Nezar menjelaskan bahwa ketersediaan jaringan di lokasi bencana sangat bergantung pada pasokan energi listrik.

" Uptime ini kita sebut yang beroperasi 0 sampai 24 jam itu 100 persen, dan 0 sampai 50 persen itu 12 jam yang ikut dipengaruhi oleh ketersediaan listrik," ujar Nezar Patria di Banda Aceh, Selasa (30/12/2024).

Lebih lanjut, ia membedakan antara progres pemulihan fisik (recovery) dengan durasi aktif jaringan (uptime). Secara teknis, para operator seluler telah berhasil melakukan recovery fisik BTS hingga mencapai 99 persen di seluruh wilayah terdampak.

"Perlu dipahami bahwa recovery dengan uptime itu berbeda. Untuk recovery sudah dilakukan oleh para operator seluler di daerah terdampak sudah mencapai 99 persen. Namun untuk uptime-nya itu sangat dipengaruhi oleh ketersediaan listrik. Jika suplai listrik tidak ada, maka tidak bisa memancarkan gelombang 100 persen," jelasnya.

Menurut pantauan Komdigi, masih terdapat beberapa wilayah yang belum pulih secara maksimal akibat kerusakan infrastruktur berat, yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Utara.

Saat ini, fokus perbaikan diarahkan pada pengecekan kabel fiber optik yang terputus di titik-titik bencana berat, termasuk akses kabel yang mengikuti jalur jembatan-jembatan yang putus.

"Kami terus memantau dan bergerak untuk memperbaiki kualitas layanan sehingga uptime memenuhi sampai maksimal 100 persen. Kita bekerja bersama dengan PLN agar pasokan listrik tetap optimal," pungkas Nezar. (Antara)

×
Zoomed
TERKINI

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat produksi garam nasional pada tahun 2025 mencapai sekitar 1 juta ton. J...

news | 17:11 WIB

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa percepatan pemulihan pasca-bencana banjir dan tanah longsor di P...

news | 16:15 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memberikan respons terkait pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Tru...

news | 15:30 WIB

Wakil Ketua Umum I PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan bahwa seluruh proses pemilihan pelatih baru tim nasional Indonesi...

news | 13:30 WIB

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menyatakan pemerintah tengah melaku...

news | 12:30 WIB

Pemerintah menetapkan target pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 4 juta ton untuk tahun 2026. Langkah ini ...

news | 11:15 WIB

Fase penjualan tiket melalui sistem undian acak (Random Selection Draw) untuk Piala Dunia 2026 berhasil memecahkan rekor...

news | 10:00 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengelolaan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Baturaden yang t...

news | 09:00 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini menjadi momentum penting untuk mem...

news | 08:15 WIB

Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasanuddin Wahid, memberikan klarifikasi terkait pertemuan empa...

news | 07:00 WIB