Airlangga: Utang Proyek Kereta Cepat "Whoosh" Akan Dibahas Antar Kementerian dan Danantara

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa permasalahan terkait utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh akan dibahas secara teknis antar kementerian serta bersama PT Danantara Indonesia.

Elara | MataMata.com
Kamis, 06 November 2025 | 08:00 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam wawancara cegat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (05/11/2025). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam wawancara cegat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (05/11/2025). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)

Matamata.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa permasalahan terkait utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau “Whoosh” akan dibahas secara teknis antar kementerian serta bersama PT Danantara Indonesia.

“Kita sedang bahas. Nanti tentu dibicarakan secara teknis antar kementerian dan juga dengan solusi bersama Danantara,” ujar Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu.

Airlangga meyakini bahwa Danantara Indonesia memiliki berbagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan utang proyek “Whoosh”.

“Kalau korporasi kan banyak cara,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajarannya untuk mencari skema terbaik dalam menyelesaikan masalah utang proyek “Whoosh”, termasuk menghitung detail angka dan menyiapkan berbagai skenario penyelesaian.

“Pak Airlangga, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk menghitung lagi detail-detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario, skema yang terbaik,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Sementara itu, Danantara Indonesia menyatakan telah menyiapkan dua skema untuk menyelesaikan utang proyek KCIC, yaitu dengan mengambil alih infrastruktur dan menyuntikkan dana tambahan.

“Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain — infrastrukturnya milik pemerintah. Nah, dua opsi ini yang kita tawarkan,” kata COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria.

Dony menambahkan, proyek tersebut memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat karena memangkas waktu tempuh. Saat ini, jumlah penumpang KCIC terus meningkat hingga mencapai 30 ribu penumpang per hari.

“Tapi dari satu sisi, kita juga memperhatikan keberlanjutan KAI itu sendiri. Karena KCIC ini sekarang bagian dari KAI. Inilah yang sedang kita cari solusinya,” ujar Dony. (Antara)

Baca Juga: BGN Tegaskan Ompreng Program Makan Bergizi Gratis Harus Gunakan Stainless Steel 304

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon, yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, meny...

news | 07:15 WIB

Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa bahan ompreng dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menggunakan stai...

news | 16:15 WIB

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mempercepat penetapan 1,4 juta ...

news | 15:15 WIB

VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam, menawarkan solusi berbeda melalui konsep berlangganan baterai....

news | 14:34 WIB

Minat investor asing terhadap energi bersih di Indonesia meningkat....

news | 14:12 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut warga Yahudi yang memilih kandidat Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dalam...

news | 14:00 WIB

Keraguan konsumen bukan semata soal kepedulian lingkungan, tetapi lebih pada aspek kenyamanan dan keandalan kendaraan li...

news | 13:56 WIB

Perubahan bukan semata soal regulasi, melainkan juga soal kepercayaan diri baru....

news | 13:35 WIB

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berkolaborasi dengan pendakwah sekaligus influencer Habib Jafar Al-Hadar melalui l...

news | 13:15 WIB

Perum Bulog memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman menghadapi perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, dengan...

news | 12:00 WIB