Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono memberikan keterangan pers di Ancol, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). ANTARA/Aria Ananda/pri.
Matamata.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Rommy membantah klaim Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono yang menyebut dirinya terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi.
“Tidak betul Mardiono terpilih, apalagi secara aklamasi,” kata Rommy dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (28/9).
Rommy menjelaskan bahwa Muktamar ke-10 PPP masih berlangsung hingga pukul 22.30 WIB dan belum menghasilkan keputusan terkait ketua umum. Namun, sebelum waktu itu, muncul pemberitaan sekitar pukul 21.22 WIB yang menyebut Mardiono telah terpilih secara aklamasi.
“Adanya berita sekitar pukul 21.22 WIB yang menyebutkan bahwa Mardiono terpilih secara aklamasi adalah palsu, klaim sepihak, tidak bertanggung jawab, dan merupakan upaya memecah belah Partai Persatuan Pembangunan,” ujarnya.
Ia menegaskan pernyataan tersebut didukung Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siroj, serta seluruh Ketua DPW dan DPC PPP se-Indonesia.
Rommy juga menyinggung situasi di Muktamar, di mana Mardiono sempat mendapatkan penolakan dari peserta. “Mardiono diteriaki gagal, diminta mundur, dan PPP disebut perlu perubahan,” katanya.
Menurutnya, atmosfer tersebut tidak sejalan dengan klaim aklamasi. “Dengan demikian, tidak lah masuk akal bahwa hawa penolakan yang begitu besar atas kepemimpinan Mardiono justru berakhir dengan terpilihnya Mardiono secara aklamasi,” ujar Rommy.
Sebelumnya, Mardiono pada Sabtu (27/9) malam menyatakan dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030. Ia menilai keputusan itu diambil untuk menyelamatkan jalannya Muktamar yang disebut sudah berada dalam situasi darurat.
Mardiono mengklaim sekitar 80 persen peserta menyetujui pemilihan ketua umum secara aklamasi agar Muktamar ke-10 dapat segera mengambil keputusan. (Antara)
Baca Juga: SARGA.CO Gelar Indonesias Horse Racing (IHR) Cup II 2025 dan Sarga Festival di Payakumbuh