Wamentan Minta Impor Etanol Dibatasi agar Molase Lokal Terserap Optimal

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong pembatasan impor etanol guna melindungi produk sampingan industri gula dalam negeri, khususnya tetes tebu (molase).

Elara | MataMata.com
Rabu, 17 September 2025 | 07:15 WIB
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (16/9/2025). ANTARA/Harianto

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (16/9/2025). ANTARA/Harianto

Matamata.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong pembatasan impor etanol guna melindungi produk sampingan industri gula dalam negeri, khususnya tetes tebu (molase).

"Jadi karena memang mungkin etanol itu memang kita masih impor. Kalau harus impor, kan impor boleh saja, tapi setidaknya tidak mengganggu apa yang dihasilkan dalam negeri, kan itu," kata Sudaryono usai menghadiri Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, saat ini terjadi penumpukan tetes tebu akibat keterbatasan penyerapan. Kondisi ini bahkan mengancam sejumlah pabrik gula yang berpotensi menghentikan proses giling jika masalah tidak segera diatasi.

Sudaryono menuturkan, usulan pengaturan impor etanol telah ia sampaikan dalam rapat koordinasi terbatas lintas kementerian yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Tujuannya, agar tetes tebu dari pabrik gula dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Ini kami raise (angkat) agar etanol diatur sehingga tetes dari pabrik gula ini bisa termanfaatkan secara maksimal, tidak numpuk, dan juga kita mengurangi impor dari etanol itu," ujarnya.

Menurut dia, pengetatan impor etanol penting untuk mencegah produk luar negeri mematikan industri dalam negeri, sekaligus mendorong pemanfaatan hasil samping perkebunan tebu sebagai bahan baku etanol lokal.

Sudaryono menambahkan, pemerintah terus membuka ruang dialog antara kepentingan industri dan sektor pertanian agar kebijakan yang dihasilkan seimbang serta tidak merugikan petani maupun pabrik gula.

"Nah ini, kami komunikasikan. Intinya apa sih? Intinya every body harus happy lah," katanya.

Ia menekankan, prinsip impor adalah untuk mengisi kekurangan produksi dalam negeri, bukan menggantikan produk lokal.

"Impor itu kan ngisi lubang yang bolong yang tidak bisa diisi industri dalam negeri. Bukan berarti mensubstitusi. Jangan sampai impor itu mematikan yang di dalam negeri," tegasnya.

Baca Juga: Dikabarkan akan Wamil, I.M MONSTA X Buka Suara

Sudaryono menyebut pembahasan impor etanol saat ini masih dalam tahap koordinasi antar kementerian, termasuk dengan Menko Pangan Zulkifli Hasan, dan belum sampai ke Presiden Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, ia memastikan Kementerian Pertanian tidak pernah memberikan rekomendasi impor etanol. Namun, aspirasi dari petani dan industri gula terkait penumpukan tetes tebu terus disampaikan agar menjadi perhatian serius pemerintah.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor tidak berdampak pada produsen tetes tebu domestik. Menurut dia, dalam lima tahun terakhir volume impor tetes tebu terus menurun, dan aturan baru itu juga tidak lagi memerlukan rekomendasi.

Pemerintah sendiri telah melakukan deregulasi impor dengan memberikan relaksasi pada 10 komoditas, di antaranya produk kehutanan, pupuk bersubsidi, bahan baku plastik, bahan bakar lain, sakarin, siklamat, bahan kimia tertentu, mutiara, food tray, alas kaki, serta sepeda roda dua dan roda tiga. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menambah perjalanan kereta api pada November 2025 untuk mendukung mobilitas m...

news | 12:30 WIB

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan akan membangun Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf di lahan seluas 2...

news | 11:30 WIB

Pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya kepada Palestina di sektor pertanian melalui penyediaan lahan investasi selu...

news | 10:30 WIB

Kementerian Pariwisata menggelar diskusi kelompok terarah (FGD) yang melibatkan perwakilan pemerintah pusat dan daerah g...

news | 08:15 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menargetkan pembangunan Jalan Trans Papua ruas Jayapura...

news | 07:00 WIB

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat akan meninjau ulang kesiapan sumber daya manusia (SDM) pengajar Bahasa Portugis, me...

news | 17:30 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk membuka ruang partisipasi masyarakat dalam upa...

news | 16:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita satu pabrik dan 13 pipa gas milik PT Banten Inti Gasindo (BIG) di Cilegon, Ba...

news | 15:30 WIB

Prajurit TNI Angkatan Udara (TNI AU), Kapten POM Aulia Noprizal Syahputra, mengharumkan nama Indonesia di kancah interna...

news | 14:30 WIB

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto disambut hangat oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung saat menghadiri p...

news | 13:15 WIB