KKP Tegaskan Tanggul Beton KCN di Cilincing Bukan Giant Sea Wall

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa tanggul beton yang berdiri di perairan Cilincing, Jakarta Utara, bukan bagian dari proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall), melainkan proyek reklamasi milik PT Karya Citra Nusantara (KCN)

Elara | MataMata.com
Sabtu, 13 September 2025 | 08:15 WIB
Tanggul beton bagian dari konstruksi pembangunan Pelabuhan Umum oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN) di perairan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025). ANTARA/Harianto

Tanggul beton bagian dari konstruksi pembangunan Pelabuhan Umum oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN) di perairan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025). ANTARA/Harianto

Matamata.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa tanggul beton yang berdiri di perairan Cilincing, Jakarta Utara, bukan bagian dari proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall), melainkan proyek reklamasi milik PT Karya Citra Nusantara (KCN) untuk pembangunan pelabuhan umum.

"Ini kan kita konteksnya bukan tanggul laut Giant Sea Wall, tapi tanggul lautnya KCN," kata Direktur Pengendalian Penataan Ruang Laut Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Fajar Kurniawan, dalam klarifikasi yang digelar bersama Pemerintah Pusat dan PT KCN, Jumat (13/9).

Isu mengenai pembangunan tanggul beton di Cilincing sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial karena disebut sebagai bagian dari Giant Sea Wall.

KKP menjelaskan, PT KCN telah mengantongi izin persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut (PKKPRL) untuk pembangunan pelabuhan umum di Cilincing sejak 2023.

Fajar menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar tidak muncul kesalahpahaman maupun penolakan di kemudian hari.

"Yang terkait dengan sosialisasi ini, nanti Pak Widodo yang menjawab apakah sudah dilakukan atau tidak. Tapi kalau belum, mungkin saya dorong. Karena maksud baik belum tentu diterima baik oleh banyak pihak," ujarnya.

Menurutnya, komunikasi terbuka dengan masyarakat pesisir sangat penting, karena keberhasilan proyek tidak hanya ditentukan aspek teknis, tetapi juga penerimaan sosial.

"Jadi kalau belum, Pak Widodo (Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi) mungkin saatnya mensosialisasikan rencana kegiatan ke masyarakat sekitar sehingga tidak terkaget-kaget dan kemudian jadi mispersepsi," kata Fajar.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT KCN, Widodo Setiadi, mengklaim pihaknya sudah melakukan sosialisasi sejak lama. "Nah, pertanyaan apakah kami sudah melakukan sosialisasi? Tentu kami lakukan," ujar Widodo.

Ia menyebut sosialisasi telah dilakukan sejak 2007 dan mendapat dukungan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia. Pembangunan pelabuhan dimulai pada 2010, dan saat ini progresnya sudah mencapai 70 persen.

Baca Juga: Review Film Perempuan Pembawa Sial, Horor Mistis Jawa yang Angkat Mitos Bahu Laweyan

Widodo menjelaskan, pier (dermaga) pertama hampir rampung, pier kedua ditargetkan selesai pada 2025, dan pier ketiga pada 2026. Namun, pembangunan pier ketiga menimbulkan perhatian publik karena adanya struktur beton.

"Di pier tiga yang ini sekarang jadi ramai, isunya ada tanggul beton, itu kalau kita lihat itu 'breakwater' bagian dari pembangunan pelabuhan," jelasnya. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Badan Gizi Nasional (BGN) memperbarui standar operasional prosedur (SOP) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memba...

news | 10:00 WIB

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan pasokan pangan di seluruh wilayah DIY berada dalam...

news | 09:14 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai kasus dugaan korupsi yang menjerat Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya menjad...

news | 08:00 WIB

Torehan 31 medali emas yang diraih kontingen Indonesia hingga Sabtu (13/12) dan menempatkan Merah Putih di posisi tiga b...

news | 07:15 WIB

Film drama komedi terbaru Netflix, Lupa Daratan, hadir sebagai ajang pembuktian bagi sineas komedi Indonesia dalam menak...

news | 06:00 WIB

Upaya penyelundupan puluhan satwa reptil liar berhasil digagalkan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama sejumlah inst...

news | 11:15 WIB

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengimbau agar berbagai sengketa yang terjadi di tengah masyarakat Bali diselesaikan ...

news | 11:02 WIB

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga sikap toleransi...

news | 10:28 WIB

Kontingen Indonesia berpeluang memperbesar raihan medali emas pada Sabtu ini, menyusul tampilnya sejumlah atlet Merah Pu...

news | 08:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto meninjau langsung kondisi korban banjir di Takengon, Aceh, pada Jumat. Dalam kunjungan ters...

news | 07:00 WIB