Menag Nasaruddin Umar Imbau Masyarakat Kendalikan Diri Pasca Kerusuhan Makassar

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak masyarakat tetap tenang dan menahan diri dalam menyampaikan aspirasi pasca kerusuhan di Makassar yang menelan korban jiwa. Ia menegaskan, kebebasan berpendapat harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Elara | MataMata.com
Senin, 01 September 2025 | 09:15 WIB
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Muh Akbar, salah satu korban kebakaran di kantor DPRD Kota Makassar, dalam sebuah demonstrasi. Nasaruddin Umar datang untuk mendoakan korban di Makassar pada Minggu (31 Agustus 2025). ANTARA/Nur Suhra Wardyah

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Muh Akbar, salah satu korban kebakaran di kantor DPRD Kota Makassar, dalam sebuah demonstrasi. Nasaruddin Umar datang untuk mendoakan korban di Makassar pada Minggu (31 Agustus 2025). ANTARA/Nur Suhra Wardyah

Matamata.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak masyarakat tetap tenang dan menahan diri dalam menyampaikan aspirasi pasca kerusuhan di Makassar yang menelan korban jiwa. Ia menegaskan, kebebasan berpendapat harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyampaikan pendapat secara berlebihan," ujar Nasaruddin, Minggu (1/9), saat mengunjungi rumah duka Muh Akbar, staf DPRD Kota Makassar yang tewas dalam aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

Atas nama pemerintah dan presiden, Nasaruddin menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Ia menekankan bahwa hak berunjuk rasa dilindungi undang-undang, namun harus dilakukan dalam koridor hukum.

"Betapa indahnya hidup di negara di mana kita semua menghormati hukum dan peraturan. Mari kita kendalikan diri dan hindari tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian yang tidak diinginkan," katanya.

Kerusuhan di Makassar menjadi peringatan serius, kata Nasaruddin. Ia menilai protes adalah wujud demokrasi, tetapi tidak boleh berakhir dengan kekacauan. "Saya tidak meminta orang-orang untuk diam. Namun, protes tidak seharusnya berujung pada kekacauan atau kehancuran. Mari kita lindungi wilayah dan negara kita bersama-sama," ujarnya.

Ia menambahkan, peristiwa tersebut bukan hanya tragedi sosial, melainkan juga tantangan moral dan spiritual bangsa. "Janganlah kita menambah penderitaan rakyat kita. Kita harus menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tanpa mengorbankan nyawa atau merusak tatanan sosial," ucapnya.

Kepada generasi muda, Nasaruddin berpesan agar lebih bijak dalam bertindak. “Generasi muda kita harus belajar bahwa menyampaikan aspirasi tidak harus mengorbankan nyawa manusia atau keharmonisan sosial,” tegasnya.

Ia juga meminta para pemimpin masyarakat dan tokoh agama untuk memupuk budaya dialog serta saling menghormati. Sementara kepada politisi, ia mengingatkan pentingnya memberi teladan dalam menjaga wacana publik agar tetap dalam batas hukum dan etika.

"Ini bukan tentang membungkam suara," kata Nasaruddin. "Ini tentang mengingatkan semua orang bahwa hak datang bersama tanggung jawab."

Kunjungan Menag ke Makassar dinilai sebagai upaya pemerintah menenangkan situasi sekaligus menunjukkan empati kepada masyarakat. Presiden disebut telah menginstruksikan sejumlah pejabat untuk turun langsung merespons kondisi di daerah.

Baca Juga: Peraih Penghargaan 'Ahmad Tohari Awards 2025', Khansa Maria Luncurkan Novel 'GUIWU'

Meskipun pesan perdamaian disambut positif oleh pemuka agama dan masyarakat, sebagian kelompok sipil tetap menuntut investigasi transparan serta akuntabilitas atas jatuhnya korban.

Situasi di Sulawesi Selatan kini relatif tenang, meski aparat keamanan masih berjaga di gedung-gedung pemerintahan. Sementara itu, di Jakarta, penyelenggara aksi berencana menggelar demonstrasi lanjutan dalam waktu dekat.

Nasaruddin berharap bangsa dapat mengambil pelajaran dari tragedi tersebut. "Dari setiap tragedi, kita harus belajar. Jangan biarkan kesedihan memecah belah kita. Semoga inilah saatnya kita memilih perdamaian daripada konflik dan dialog daripada kehancuran," tutupnya. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Film Timur, debut penyutradaraan Iko Uwais sekaligus produksi perdana Uwais Pictures, hadir lewat special screening di 1...

news | 14:51 WIB

Badan Gizi Nasional (BGN) memperbarui standar operasional prosedur (SOP) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memba...

news | 10:00 WIB

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan pasokan pangan di seluruh wilayah DIY berada dalam...

news | 09:14 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai kasus dugaan korupsi yang menjerat Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya menjad...

news | 08:00 WIB

Torehan 31 medali emas yang diraih kontingen Indonesia hingga Sabtu (13/12) dan menempatkan Merah Putih di posisi tiga b...

news | 07:15 WIB

Film drama komedi terbaru Netflix, Lupa Daratan, hadir sebagai ajang pembuktian bagi sineas komedi Indonesia dalam menak...

news | 06:00 WIB

Upaya penyelundupan puluhan satwa reptil liar berhasil digagalkan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama sejumlah inst...

news | 11:15 WIB

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengimbau agar berbagai sengketa yang terjadi di tengah masyarakat Bali diselesaikan ...

news | 11:02 WIB

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga sikap toleransi...

news | 10:28 WIB

Kontingen Indonesia berpeluang memperbesar raihan medali emas pada Sabtu ini, menyusul tampilnya sejumlah atlet Merah Pu...

news | 08:00 WIB