Raja Ampat Terancam, Menteri LH Soroti Gangguan Biodiversitas di Pulau Kecil

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan kekhawatiran terhadap menurunnya keanekaragaman hayati di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pulau kecil seperti Raja Ampat yang dikenal memiliki ekosistem bernilai tinggi.

Elara | MataMata.com
Minggu, 22 Juni 2025 | 09:30 WIB
Tangkapan layar - Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq ketika membuka Hari Lingkungan Hidup 2025 Expo dan Forum di Jakarta, Minggu (22/6/2025) ANTARA/Prisca Triferna

Tangkapan layar - Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq ketika membuka Hari Lingkungan Hidup 2025 Expo dan Forum di Jakarta, Minggu (22/6/2025) ANTARA/Prisca Triferna

Matamata.com - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan kekhawatiran terhadap menurunnya keanekaragaman hayati di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pulau kecil seperti Raja Ampat yang dikenal memiliki ekosistem bernilai tinggi.

“Gangguan terhadap biodiversitas, termasuk di Raja Ampat, masih terus terjadi. Ini menjadi perhatian global dan perlu kita jadikan fokus utama,” ujar Hanif saat membuka Expo dan Forum Hari Lingkungan Hidup 2025 di Jakarta, Minggu (22/6).

Hanif menegaskan bahwa perhatian terhadap isu-isu lingkungan di pulau kecil tak boleh diabaikan.

Kementerian Lingkungan Hidup bersama Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) akan terus bersinergi dengan kementerian serta lembaga lainnya dalam menangani persoalan ini.

Ia menyoroti ancaman serius dari aktivitas ekstraktif seperti pertambangan mineral yang kerap merusak pulau-pulau kecil. Salah satunya terjadi di Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang kini menghadapi dampak dari penambangan nikel.

Selain itu, Hanif turut menyinggung persoalan penurunan kualitas udara di kawasan perkotaan, terutama Jabodetabek.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, sekitar 7,6 juta penduduk mengalami infeksi saluran pernapasan, yang memperburuk kondisi penderita penyakit bawaan.

“Isu langit biru menjadi sangat krusial. Kami mengajak seluruh pihak untuk menekan sumber pencemar, baik dari sektor transportasi maupun industri,” jelasnya.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan dana sebesar Rp75 miliar untuk memperbaiki Jalan Sitangkai-Payakumbuh, Su...

news | 18:00 WIB

Menjelang sebulan sebelum gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 35 Oktober 2025, penjual...

news | 17:30 WIB

Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pejabat ke Istana Kepresidenan Jakarta di tengah menguatnya isu perombakan ...

news | 16:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi kabar adanya perombakan Kabinet Merah Putih. Ia me...

news | 15:37 WIB

Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mempersilakan De...

news | 14:15 WIB

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meresmikan kedatangan kapal perang terbaru TNI Angkatan Laut, KRI Brawijaya-320, ...

news | 13:15 WIB

Komisi III DPR RI menerima daftar nama calon Hakim Agung dari Komisi Yudisial (KY) untuk menjalani uji kelayakan dan kep...

news | 11:10 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan bantuan sebesar Rp100 juta untuk pembangunan mushalla dan Rp50 juta untuk perba...

news | 10:00 WIB

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium di tingkat konsumen turun menjadi Rp15.733 per kilogram dar...

news | 08:00 WIB

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menginstruksikan pemerintah daerah untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan ling...

news | 07:00 WIB
Tampilkan lebih banyak