Ekspor Jayapura ke Papua Nugini Naik Tajam, Tembus Rp25,17 Miliar

Aktivitas ekspor dari Jayapura ke Papua Nugini (PNG) melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw menunjukkan tren positif. Hingga Mei 2025, total nilai ekspor mencapai Rp25,17 miliar, naik sekitar 47 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yan

Elara | MataMata.com
Senin, 16 Juni 2025 | 16:30 WIB
Petugas Bea Cukai Jayapura nampak sedang memeriksa dokumen barang yang hendak diekspor melalui PLBN Skouw ke PNG. (ANTARA/HO/Dok Bea Cukai Jayapura)

Petugas Bea Cukai Jayapura nampak sedang memeriksa dokumen barang yang hendak diekspor melalui PLBN Skouw ke PNG. (ANTARA/HO/Dok Bea Cukai Jayapura)

Matamata.com - Aktivitas ekspor dari Jayapura ke Papua Nugini (PNG) melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw menunjukkan tren positif. Hingga Mei 2025, total nilai ekspor mencapai Rp25,17 miliar, naik sekitar 47 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp17,70 miliar.

Kepala Bea Cukai Jayapura, Adeltus Lolok, menjelaskan bahwa lonjakan ini tidak terlepas dari berbagai upaya edukasi dan promosi yang dilakukan pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya kepada masyarakat perbatasan. Sosialisasi mengenai potensi ekspor-impor melalui PLBN Skouw turut mendorong peningkatan aktivitas perdagangan lintas batas.

Penerapan sistem digital melalui aplikasi CEISA Bea Cukai yang mewajibkan penyerahan dokumen ekspor secara daring juga mempermudah proses administrasi, sehingga semakin banyak pelaku usaha yang terlibat.

Produk-produk yang paling banyak diekspor antara lain makanan olahan, furnitur, suku cadang kendaraan, peralatan rumah tangga, material bangunan, hingga barang elektronik. Peluang ekspor kendaraan bermotor dan mesin pertanian ke PNG juga masih terbuka lebar.

Sementara itu, Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini, Alex Tangkuman, mengapresiasi kemudahan layanan ekspor-impor di wilayah perbatasan dan menyambut baik langkah sosialisasi yang terus digencarkan.

Di sisi lain, nilai impor dari PNG ke Jayapura tercatat jauh lebih kecil, hanya sekitar 10 persen dari total ekspor. Komoditas yang diimpor antara lain vanili kering, kulit kayu masohi, dan daging olahan. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat meneladani nilai juang dan kebersamaan para santri seba...

news | 14:55 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia, Minggu pagi, untuk me...

news | 13:45 WIB

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemui perwakilan Ultras Garuda Indonesia pada Sabtu (25/10) untuk mendengarkan langsung k...

news | 11:30 WIB

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mendapat sambutan hangat dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat m...

news | 09:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Menteri Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa stok pupuk bersubsidi...

news | 07:15 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahada...

news | 16:15 WIB

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menegaskan bahwa penyelesaian per...

news | 16:15 WIB

Kementerian Agama (Kemenag) memastikan proses peralihan aset haji kepada Kementerian Haji dan Umrah berlangsung lancar t...

news | 15:15 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di...

news | 14:16 WIB

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di Kementerian Agama RI merupaka...

news | 13:00 WIB