Gus Miftah Dituding Money Politic di Madura, Seberapa Kuat Cara Buruk Ini Menangkan Calon yang Maju di Pemilu 2024?

Dua calon kepala desa yang gagal menang, justru meminta uang yang diberikan ke warga diminta kembali.

Baktora | MataMata.com
Jum'at, 29 Desember 2023 | 19:21 WIB
Pendakwah terkenal. Gus Miftah saat membagikan uang ke warga. (dok.Istimewa)

Pendakwah terkenal. Gus Miftah saat membagikan uang ke warga. (dok.Istimewa)

Matamata.com - Baru-baru ini pendakwah terkenal, Gus Miftah kembali jadi sorotan setelah videonya viral tengah membagikan uang kepada warga di Madura. Pendukung Prabowo-Gibran ini dituding menerapkan poltik uang atau money politic.

Meski begitu, Gus Miftah membantah tudingan yang menyebut dirinya membagikan uang sebagai money politic. Ia menegaskan bahwa ia diminta membantu membagikan uang tersebut ketika berkunjung ke salah satu pengusaha Pamekasan.

Tudingan tersebut muncul, menyusul seorang warga membentangkan kaus bergambar wajah Prabowo Subianto.

Terlepas dari aksi bagi-bagi uang Gus Miftah yang viral, sebesar apa pengaruh money politic yang mampu memenangkan calon yang akan maju di Pemilu 2024?.

Tak dipungkiri, praktik money politic masih kerap diemui di sejumlah lapisan masyarakat. Tidak hanya se-level Pilpres, di Pileg pun praktik ini cukup banyak ditemui.

Namun hal itu seakan sudah menjadi kebiasaan yang akhirnya ditutupi. Meski ada yang melaporkan, bukti pun ada, prosesnya tak mampu langsung menjerat pelaku.

Gakkumdu pun dianggap hanya formalitas selama pesta demokrasi di Indonesia ini bergulir. Berbicara pengaruh money politic sebenarnya bisa menjadi salah satu jurus yang cukup ampuh.

Terutama di beberapa pelosok desa. Iming-iming tanpa pelicin berbentuk amplop berisi kertas berwarna merah dengan nominal nol yang cukup banyak tidak akan dilirik masyarakat.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan penyaluran dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate...

news | 15:15 WIB

Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaska...

news | 14:15 WIB

Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rus...

news | 13:00 WIB

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin prosesi "Jejak Banon" dalam rangkaian Hajad...

news | 11:15 WIB

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menja...

news | 10:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerataan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh daerah,...

news | 09:15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ...

news | 08:15 WIB

Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, de...

news | 07:15 WIB

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang m...

news | 19:15 WIB

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menurunkan tim khusus untuk menangani pemulihan korban aksi demonstrasi d...

news | 18:00 WIB
Tampilkan lebih banyak