Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai menjenguk korban aksi demonstrasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Matamata.com - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan insiden pembakaran Kantor DPRD Makassar, Sulawesi Selatan, saat aksi unjuk rasa pada Jumat (28/8), bukanlah bentuk penyampaian aspirasi, melainkan tindakan makar.
Prabowo menyampaikan hal itu usai menjenguk korban aksi demonstrasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin. Ia menyesalkan peristiwa tersebut karena menelan korban jiwa dari kalangan aparatur sipil negara (ASN).
"Ingat, di Sulawesi Selatan ada empat ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban. Gedung DPR dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi," tegas Prabowo.
Presiden menambahkan, empat ASN yang menjadi korban merupakan pihak tak bersalah akibat aksi anarkis massa. Ia juga menyayangkan adanya tindakan sengaja membakar, menyerang, hingga merusak fasilitas umum yang justru menimbulkan amarah masyarakat.
Meski begitu, Prabowo memastikan aparat penegak hukum akan menyelidiki pihak yang bertanggung jawab.
"Saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu, saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat," ujarnya.
Berdasarkan data BPBD Makassar, empat ASN yang meninggal dunia akibat insiden tersebut ialah Budi Haryadi (30), anggota Satpol PP yang terpaksa melompat dari atap gedung DPRD saat terbakar; Syaiful (43), Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Ujung Tanah yang juga melompat dari lantai empat; serta Muhammad Akbar Basri alias Abay, fotografer Humas DPRD Makassar, dan Sarinawati, staf DPRD, yang ditemukan hangus terbakar di lantai tiga gedung.
Keduanya diduga bersembunyi di ruangan tersebut karena takut saat massa mulai menyerang hingga menjarah barang-barang di gedung DPRD. (Antara)