Menteri Kebudayaan Dukung Penghentian Sementara Tambang di Raja Ampat

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan dukungan terhadap usulan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia untuk menghentikan sementara aktivitas pertambangan di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Elara | MataMata.com
Sabtu, 07 Juni 2025 | 19:15 WIB
Minister of Culture Fadli Zon in a press statement at Istiqlal Mosque, Jakarta, Friday (June 6, 2025). (ANTARA/Genta Tenri/rst)

Minister of Culture Fadli Zon in a press statement at Istiqlal Mosque, Jakarta, Friday (June 6, 2025). (ANTARA/Genta Tenri/rst)

Matamata.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan dukungan terhadap usulan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia untuk menghentikan sementara aktivitas pertambangan di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Fadli menegaskan bahwa keindahan bawah laut dan ekosistem pesisir di Kepulauan Raja Ampat tidak boleh dirusak oleh kegiatan pertambangan.

“Saya setuju. Jangan sampai kegiatan tambang merusaknya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, menanggapi desakan publik untuk melindungi Raja Ampat dari ancaman tambang nikel.

Ia menilai bahwa upaya pelestarian lingkungan alam Raja Ampat merupakan tanggung jawab bersama. Ia juga berharap ada pembahasan lebih lanjut mengenai investasi dan aktivitas pertambangan ke depan yang tidak merusak ekosistem, serta situs sejarah dan budaya yang kerap berkaitan erat dengan lingkungan alam.

Di tengah kekhawatiran akan dampak pertambangan, Fadli menyampaikan bahwa kementeriannya tengah menelusuri situs-situs sejarah dan warisan budaya, termasuk gua-gua purba yang kini terancam oleh aktivitas pertambangan.

“Kami memantau sejumlah lokasi di Sulawesi dan Kalimantan, di mana kegiatan tambang mengancam gua-gua purba yang dihiasi lukisan-lukisan kuno berusia puluhan ribu tahun,” katanya.

Ia secara khusus menyebut Gua Sangkulirang yang berada di ekosistem karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang kini dinilai terancam oleh kegiatan penambangan semen.

Lukisan tangan di dinding Gua Sangkulirang merupakan bukti peradaban kuno yang pernah mendiami kawasan karst di Kutai Timur tersebut puluhan ribu tahun silam.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan penyaluran dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate...

news | 15:15 WIB

Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaska...

news | 14:15 WIB

Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rus...

news | 13:00 WIB

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin prosesi "Jejak Banon" dalam rangkaian Hajad...

news | 11:15 WIB

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menja...

news | 10:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerataan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh daerah,...

news | 09:15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ...

news | 08:15 WIB

Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, de...

news | 07:15 WIB

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang m...

news | 19:15 WIB

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menurunkan tim khusus untuk menangani pemulihan korban aksi demonstrasi d...

news | 18:00 WIB
Tampilkan lebih banyak