Beda Anies Baswedan dan Prabowo Subianto Soroti Korupsi di Indonesia, Capres 02 justru Kena Hujatan

Anies memilih untuk memiskinkan koruptor, Prabowo memilih untuk memberikan gaji tambahan yang mencukupi untuk pejabat.

Baktora | MataMata.com
Kamis, 18 Januari 2024 | 17:36 WIB
Kolase Capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. [Dok.Antara]

Kolase Capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. [Dok.Antara]

Matamata.com - Para paslon di Pilpres 2024 baru saja mengikrarkan diri untuk memberantas korupsi pada acara yang dihelat KPK, Rabu (17/1/2024) malam WIB. Gagasan para capres nomor urut 01, 02 dan 03 menarik perhatian.

Namun pernyataan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto paling menarik. Keduanya bahkan dibanding-bandingkan oleh publik bagaimana cara paling tepat memberantas korupsi.

Dalam pernyataannya, Anies Baswedan menyebutkan bahwa pelaku atau pejabat yang terbukti koruptor harus langsung dimiskinkan. Artinya segala barang miliknya hasil dari korupsi disita seluruhnya.

"Kami melihat perlunya kita menuntaskan undang-undang yang mengatur RUU Perampasan Aset, koruptor harus dimiskinkan tak ada pilihan lain," kata Anies dikutip dari akun Twitter @Yurissa_Samosir, Kamis (18/1/2024).

Sementara Prabowo melihat bahwa masalah korupsi bisa diselesaikan dengan menambah gaji para pejabat itu. Artinya dengan gaji yang tinggi, kebutuhan para pejabat dan keluarga tentu lebih tercukupi.

"Saya melihatnya secara sistemik, realistik. Jadi kualitas hidup pemegang jabatan ini harus diperbaiki. Contoh hakim, di negara maju, hakim-hakim tertinggi, itu dijamin jabatannya seumur hidup, dia berhenti jika sakit, meninggal dan meminta berhenti," ujar Prabowo.

"Pejabat-pejabat yang memegang anggaran besar kualitas dan penghasilannya harus sesui, sekarang direksi perusahaan swasta dan BUMN gajinya jauh lebih besar dari Panglima TNI dari dirjen-dirjen, menteri-menteri yang memegang anggaran negara triliunan, ini yang harus kita dekatkan secara realistis," ujar Prabowo.

Pernyataan Anies dan Prabowo pun menimbulkan perbedaan pendapat. Namun pernyataan Prabowo justru menjadi bumerang.

Publik menilai bahwa Prabowo hanya memperhatikan pejabat negara tanpa memperhatikan bagaimana masyarakatnya.

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan nomor urut 2, Prabowo Subianto. (kolase Instagram)
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan nomor urut 2, Prabowo Subianto. (kolase Instagram)

 

Baca Juga: Koalisi Anies-Ganjar Berpotensi Besar Tumbangkan Prabowo di Pilpres 2024, Ini Hitung-hitungannya

"Beliau lupa atau gimana sih?, Rafael Alun yang tunjangannya sampe Rp50 juta aja masih korupsi banyak banget, itu baru satu tunjangan aja," celetuk netizen pertama.

"Percuma gaji dinaikkan pak, manusia enggak akan pernah puas," sebut lainnya.

"Kenaikan gaji tidak akan membuat pejabat dan aparat hukum berhenti melakukan korupsi. Sebenarnya bisa aja, tapi presentasenya kecil," ujar lainnya.

Hal ini tentu memberikan pandangan baru bagi pemilih yang akan menentukan suara pada 14 Februari 2024 mendatang. Meski begitu bukan berarti rencana Prabowo dalam mengatasi korupsi tak bisa direalisasikan.

Memberantas korupsi pun menjadi agenda yang sejak dulu belum berhasil dilakukan oleh presiden di Indonesia termasuk Jokowi saat ini.

Maka dari itu perlu adanya kesepakatan bersama termasuk dari masyarakat dan kejujuran para pejabat untuk tak mengambil yang bukan miliknya dengan dalih untuk kemakmuran bangsa.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menginstruksikan percepatan proses lelang proyek pembangunan di Jakarta agar d...

news | 16:30 WIB

Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, menilai kebijakan penurunan harga pupuk menjadi kado istime...

news | 15:30 WIB

Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) menyatakan siap memanggil manajemen dan Direktur Utama...

news | 14:30 WIB

Presiden Brazil Luiz Incio Lula da Silva mengajak Indonesia untuk memperkuat sekaligus memperbarui kemitraan strategis y...

news | 14:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kekagumannya terhadap Presiden Brazil Luiz Incio Lula da Silva dan menyebut bany...

news | 13:00 WIB

Suasana hangat mewarnai pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Luiz Incio Lul...

news | 11:40 WIB

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Pusat Pasar Kerja mencatat sebanyak 938.353 peluang kerja tersedia sepanj...

news | 11:30 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menyalurkan beasiswa bagi 150.000 guru yang belum memi...

news | 10:30 WIB

Kapolres Intan Jaya, Kompol Sofian Samakori, mengonfirmasi adanya laporan mengenai meninggalnya pimpinan Kelompok Krimin...

news | 08:15 WIB

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mendorong pemerintah daerah di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk mem...

news | 07:00 WIB