Tahun 2023 Terpanas Sepanjang Masa, Trennya Berlanjut 2024?

Badan Perubahan Iklim Uni Eropa Copernicus (C3S) dalam sebuah laporan pada Selasa (9/1/2024) mengungkapkan bahwa 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang masa.

Riki Chandra | MataMata.com
Rabu, 10 Januari 2024 | 12:09 WIB
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (24/4/2023). [Dok.Antara]

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (24/4/2023). [Dok.Antara]

Matamata.com - Badan Perubahan Iklim Uni Eropa Copernicus (C3S) dalam sebuah laporan pada Selasa (9/1/2024) mengungkapkan bahwa 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang masa. Tren ini pun diprediksi terus berlanjut.

"Dengan suhu rata-rata global sebesar 14,98 derajat celsius, 2023 telah menggantikan 2016 sebagai tahun kalender terhangat yang pernah tercatat," kata C3S dalam laporannya.

C3S menambahkan bahwa setiap bulan mulai Juni hingga Desember 2023 lebih hangat dibandingkan periode sama pada tahun-tahun sebelumnya.

Juli dan Agustus 2023 adalah dua bulan terhangat yang pernah tercatat, tulis laporan itu lagi.

2023 adalah tahun kedua terhangat di Eropa, dengan suhu rata-rata 1,02 derajat Celcius lebih tinggi daripada rata-rata 1991-2020. Suhu rata-rata pada 2023 hanya 0,17 derajat Celcius, lebih dingin daripada 2020 yang merupakan tahun terhangat yang pernah tercatat di Eropa.

Suhu di Eropa rata-rata lebih tinggi dalam 11 bulan selama 2023, termasuk September yang merupakan bulan September terhangat yang pernah tercatat.

Musim dingin di Eropa (Desember 2022 – Februari 2023) juga merupakan musim dingin terhangat kedua yang pernah tercatat.

Laporan itu juga mengingatkan bahwa kenaikan emisi gas rumah kaca menyebabkan suhu laut meninggi.

Ini menciptakan dampak yang signifikan, bahkan menghancurkan ekosistem laut dan keanekaragaman hayati, serta berdampak pada masyarakat secara sosial dan ekonomi.

“2023 adalah tahun yang luar biasa dengan rekor iklim yang bertumbangan secara beruntun bagai kartu domino." kata Wakil Direktur C3S Samantha Burgess dalam X.

“Suhu pada 2023 kemungkinan melebihi suhu pada periode mana pun, setidaknya dalam 100.000 tahun terakhir,” kata Burgess.

Ia menambahkan bahwa 2023 juga tahun pertama dalam sejarah yang suhunya pada setiap hari dalam setahun melebihi 1 derajat Celcius di atas suhu rata-rata pra revolusi industri pada 1850-1900. (Antara)

×
Zoomed
TERKINI

Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen, Afifuddin Chanif Al Hasani, mengingatkan para santri di sel...

news | 11:00 WIB

Legenda Manchester United, Luis Nani, kembali menyapa para penggemar Setan Merah di Indonesia. Ini menjadi kunjungan ket...

news | 09:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menerima surat istimewa dari seorang siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) II Bandun...

news | 08:15 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya praktik pertambangan yang bertanggu...

news | 07:15 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa proses pembenahan sistem Coretax terus menunjukkan kemajuan, m...

news | 16:48 WIB

Kejaksaan Agung (Kejagung) membenarkan adanya penggeledahan di kantor Bea Cukai oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidan...

news | 14:30 WIB

Pemerintah berencana mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan etanol sebanyak 10 persen atau ...

news | 13:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan ziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal...

news | 12:30 WIB

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyerukan agar Israel segera mematuhi kewajiban hukum intern...

news | 11:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan Direktora...

news | 10:30 WIB