Gula Semut Kulonprogo, Si Primadona yang Tembus Pasar Internasional

Gula semut Kulonprogo banyak diminati nih!

Linda Rahmadanti | MataMata.com
Jum'at, 02 Agustus 2019 | 20:46 WIB
Gula semut Kulonprogo (Matamata.com)

Gula semut Kulonprogo (Matamata.com)

Matamata.com - Gula semut organik yang berasal dari nira pohon kelapa menarik minat para pebisnis. Selain harganya yang lebih tinggi dibandingkan dengan gula pasir, juga terdapat manfaat lain yang terkandung dalam gula semut ini. Gula semut memiliki kandungan gula atau glukosa yang lebih rendah kalorinya dibandingkan dengan jenis gula lainnya. Gula semut juga sangat dianjurkan bagi penderita penyakit diabetes agar kadar gula dalam darah dapat terkontrol.

Tingginya harga gula semut organik dipengaruhi oleh proses pembuatannya yang terbilang lebih memakan waktu dibandingkan dengan gula lainnya. Harga gula semut organik dapat berbeda pada tiap wilayahnya dikarenakan faktor distribusi serta faktor lainnya.

Gula semut Kulonprogo (Matamata.com)
Gula semut Kulonprogo (Matamata.com)

Industri gula semut atau gula merah bubuk dalam negeri terus menggeliat. Dalam empat tahun terakhir, permintaan ekspor gula semut tercatat mencapai 27%. Kini produk gula semut Indonesia semakin diminati pasar internasional.

Permintaan ekspor ini tidak terlepas dari usaha para produsen gula semut di dalam negeri untuk semakin meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas produknya. Gula semut ini juga dibutuhkan banyak di Indonesia, terutama untuk bahan baku makanan.

Berdasarkan data statistik Dinas Pertanian dan Pangan serta Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017, realisasi produksi gula semut mencapai 4.621 Ton. Hasil produksi gula semut yang diekspor melalui Kabupaten Kulon Progo sebesar 1.696T Ton dengan nilai ekspor Rp 47,8 Milyar, sedangkan produksi gula semut sejumlah 2.925 Ton diekspor melalui Kabupaten Bantul dan Purworejo. Pengolahannya masih banyak dilakukan secara konvensional. Adapun negara-negara tujuan ekspor gula semut Kabupaten Kulon Progo terbesar antara lain negara-negara Eropa, Australia, Amerika, Srilanka, Kanada, Jerman, dan Jepang.

Gula semut Kulonprogo (Matamata.com)
Gula semut Kulonprogo (Matamata.com)

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, kebutuhan dunia akan gula semut Indonesia masih tinggi. Bahkan, nilai ekspor Indonesia mencapai 48.000 dollar AS pada 2017 dari sebelumnya pada 2014 hanya 34,7 ribu dolar AS. “Hal ini tentunya merupakan peluang bagi Kulon Progo sebagai daerah penghasil gula semut di Indonesia,” terang Hasto.

“Produk gula semut sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi pasar luar negeri yang sangat tinggi, terlebih dengan kondisi pertumbuhan permintaan dunia terhadap produk gula semut sebesar 10%-15% setiap tahun,” kata Sutriyana, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tiwi Manunggal.

Sutriyana menambahkan, dibutuhkan optimalisasi pengembangan usaha industri gula semut di Kabupaten Kulon Progo yang dilatar belakangi oleh isu terancamnya keberlangsungan usaha industri ini. Para petani yang sudah bergabung dalam produksi ini sudah mendapatkan sertifikat organik dengan skala nasional untuk melakukan kerja secara bersama-sama.  

Untuk menembus pasar internasional berbagai cara dilakukan, salah satunya dengan business matching di Rusia. Penjajakan ini adalah salah satu langkah untuk pemasaran dan pengenalan gula semut ke pasar dunia dan juga mensupply kebutuhan gula semut yang semakin diminati di Rusia. Hasil dari business matching ini berupa kerjasama antar pelaku usaha Indonesia dan Rusia.

Kementerian Pertanian terus melakukan dorongan peningkatan produksi gula terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUB). Salah satunya dengan memberi bantuan alat mesin oven dan timbangan sebagai rumah produksi.

Agus Wahyudi Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, mengatakan sudah ada 17 investor yang tertarik ikut membangun pabrik gula dengan nilai investasi rata rata mencapai Rp 41,44 triliun. Pabrik ini rencananya akan dibangun di enam lokasi dengan target produktivitas mencapai 140 ton per hektare.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Debut Single Kumara, Dari Ketiadaan, dapat dinikmati di berbagai streaming platform mulai tanggal 19 Desember 2025....

life | 13:49 WIB

Perjalanan Iko Uwais membawanya pada babak baru, menjadi sutradara dan aktor dalam film terbarunya, Timur....

life | 10:06 WIB

Film yang menjadi debut layar lebar Bunda Corla ini mendapat sambutan hangat dari penonton yang memenuhi studio....

life | 20:00 WIB

Saksikan dinamika keluarga yang relatable dibalut komedi dan drama yang menguras emosi, kini sudah di seluruh bioskop In...

life | 14:38 WIB

Bunda Corla tampil di film komedi keluarga Mertua Ngeri Kali....

life | 17:39 WIB

Film Gestures of Care merupakan salah satu film yang ditayangkan dalam program Indonesian Film Showcase, yang menampilka...

life | 11:46 WIB

Ciamik dan menggelitik, beginilah bagaimana realitas kultural masyarakat Kalimantan Selatan digambarkan dalam 'Kuyank' g...

life | 12:29 WIB

JAFF akan terus berkomitmen untuk terus menjadi festival yang berbasis kerelawanan yang kuat....

life | 14:20 WIB

Film Swaradwipa menelusuri bagaimana warisan budaya ditantang oleh zaman, dipertahankan oleh sebagian, dan perlahan diti...

life | 13:57 WIB

Salah satu inovasi andalan tahun ini adalah Composync, teknologi pencarian lagu berbasis data yang tengah dikembangkan M...

life | 16:10 WIB