(Foto: ilustrasi)
Pihak Ukraina menyatakan serangan ini merupakan bentuk balasan atas aksi serangan terus-menerus yang dilakukan Rusia ke wilayah permukiman di Ukraina. Salah satu pejabat Ukraina menegaskan, “Setiap agresi Rusia akan mendapat balasan setimpal di mana pun. Kami akan melindungi rakyat kami dengan segala cara,” ujarnya sebagaimana dikutip CNBC Indonesia.
Di sisi lain, pihak berwenang Rusia mengakui telah terjadi serangan dan beberapa fasilitas terkena dampaknya, namun jumlah kerusakan dan korban tidak dijelaskan secara rinci.
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina meningkatkan intensitas serangan jarak jauh, menggunakan drone yang dimodifikasi khusus untuk menyerang fasilitas vital di wilayah Rusia. Selain menimbulkan kerugian material, serangan ini disebut juga menurunkan moral militer Rusia di garis depan.
Serangan ke Bandara Engels disebut Sindonews sebagai pukulan telak bagi kekuatan udara Rusia. Selain menyebabkan kerusakan pada pesawat, sejumlah bahan bakar dan gudang suku cadang dilaporkan juga ikut terbakar.
Adapun para ahli menilai tindakan Ukraina sebagai langkah strategis untuk menekan kemampuan ofensif Rusia agar tidak terus menyerang kota-kota besar Ukraina menggunakan rudal jarak jauh.
Peristiwa ini menggarisbawahi semakin intensifnya penggunaan teknologi drone di medan perang modern. Dengan kemampuan manuver yang sulit dideteksi dan biaya operasional yang relatif murah, drone kini menjadi senjata strategis yang berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan di lapangan.
“Serangan drone ini membuktikan bahwa teknologi baru dapat menjadi penentu dalam konflik bersenjata,” tutup analisa CNBC Indonesia.
Dengan terjadinya serangan ini, eskalasi konflik di kawasan diperkirakan akan terus meningkat. Masyarakat internasional pun kembali menyerukan agar kedua pihak segera mencari solusi damai dan menghentikan serangan yang mengakibatkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur sipil maupun militer.