Fakta Konser Justin Bieber di Jakarta (Instagram/@justicetour)
Matamata.com - Justin Bieber kembali menjadi pusat perhatian publik global, bukan karena karya musik barunya, melainkan akibat rumor bahwa dirinya terlibat dalam aliran sesat. Kabar tersebut membuat sejumlah sahabat dekatnya menjauh, namun Bieber memilih memberikan respons berbeda dengan menceritakan bagaimana kasih sayang Tuhan telah memulihkan hidupnya.
Melalui unggahan di media sosial, pelantun “Peaches” ini membagikan refleksi mendalam tentang pencariannya terhadap kedamaian dan makna sejati. Bieber mengaku bahwa dirinya pernah terpuruk dalam masalah berat dan tersesat, sebelum akhirnya menemukan kekuatan melalui kasih dan anugerah Tuhan.
"Saya telah melakukan kesalahan dan memalukan banyak hal dalam hidup saya,” tulis Justin, seperti dikutip dari Wolipop, “Namun cinta Tuhan sudah menerima saya apa adanya."
Justin Bieber sangat terbuka tentang perjalanan spiritualnya. Di tengah kabar kurang sedap yang menudingnya terlibat aliran sesat, ia tidak membantah secara langsung, melainkan memilih berbicara mengenai transformasi hidupnya berkat iman.
Dalam unggahan itu, Bieber menyatakan, “Dulu saya adalah pribadi yang penuh rasa malu dan kesalahan, tetapi Tuhan tetap menyayangi saya dan saya akhirnya tidak perlu membuktikan apa pun pada siapa pun."
Rumor miring mengenai keterlibatannya dalam aliran sesat berawal dari aktivitas spiritualnya yang cukup intens dan terbuka di hadapan publik. Beberapa sahabat dikabarkan menjauh, merasa khawatir dengan perubahan dalam gerak-gerik spiritual sang penyanyi.
Seperti yang diinformasikan, “Beberapa teman saya waktu itu benar-benar menjauh, mungkin mereka tidak paham perasaan hidup dengan bayang-bayang kesalahan.”
Namun, bagi Justin, kehilangan sebagian teman dekat bukan alasan untuk mundur atau merasa rendah diri. Ia mengaku tetap berpegang pada prinsip-prinsip kehidupan yang didapatkan dari imannya.
“Kini saya sadar bahwa nilai hidup saya tidak ditentukan oleh pandangan atau penilaian orang lain. Saya tahu, saya sudah dipulihkan lewat kasih-Nya,” ungkap Bieber.
Baca Juga: Gerindra Ingatkan Ahmad Dhani: "Jangan Sembarangan Bicara Isu Sensitif"
Justin Bieber juga menekankan pentingnya saling mengasihi, tanpa memandang latar belakang agama atau situasi hidup. Ia menyebut setiap orang pasti pernah terjatuh, namun kasih Tuhan “selalu lebih besar dari apapun yang kita alami.”
Menurutnya, perjalanan spiritual tidak selalu mulus. Ia menyinggung masa-masa terberat dalam hidupnya ketika ia kesulitan mengendalikan tekanan popularitas, kecanduan, dan ritme kerja yang padat.
“Saya dulu merasa hampa, bahkan saat semua kemewahan ada di depan mata. Tapi akhirnya saya menemukan damai karena kasih Tuhan yang nyata,” kata Bieber.
Kutipan lain dari Bieber memperkuat betapa dalamnya refleksi yang ia rasakan. "Yang saya butuhkan hanya kasih karunia Tuhan, dan itu cukup bagi saya. Selebihnya, biarkan Tuhan yang menilai."
Pesan yang disampaikan Justin Bieber dalam menghadapi rumor tersebut adalah untuk tetap memprioritaskan kejujuran, keterbukaan, dan keyakinan pada kasih yang memulihkan. Ia berpesan kepada penggemarnya agar tetap menyayangi diri sendiri dan tidak mudah terpengaruh omongan negatif dari luar.
Di tengah berbagai tudingan dan isu kurang sedap, Justin Bieber tampil sebagai pribadi yang lebih teguh secara spiritual. Melalui pengalamannya, ia ingin menunjukkan bahwa krisis dan tekanan hidup bisa dihadapi jika seseorang berpegang pada keimanan dan kasih sayang Tuhan.
Dengan demikian, kisah Justin Bieber bukan hanya tentang perjalanan seorang superstar dunia, tetapi juga menjadi inspirasi bagaimana seseorang dapat melewati masa sulit, tetap rendah hati, dan menemukan hidup yang baru melalui cinta Yang Maha Kuasa.