Denise Chariesta. (Instagram/@denisechariesta)
Matamata.com - Baru-baru ini, Denise Chariesta mengejutkan publik dengan pengakuan yang diberikan melalui sebuah konten di YouTube. Melalui konten ini, ia menyebutkan bahwa dirinya pernah menjadi pelakor dalam rumah tangga.
Pengakuan ini ia berikan ketika bertemu dan berbincang dengan seorang pendeta. Ia membeberkan bahwa ia pernah menjadi pelakor bahkan dalam waktu yang lama, sampai sekitar empat tahun.
Hal ini juga ia unggah di channel YouTuber miliknya pada Senin (12/9/2022) kemarin. Sampai Minggu (18/9/2022), video ini sudah ditonton sampai sekitar 373 ribu kali oleh warganet.
Sayangnya, apa yang menjadi pengakuannya ini tak mendapatkan respon yang baik dari warganet. Ditambah lagi, Denise memang jarang muncul ke publik dan dianggap memanfaatkan konten ini.
Banyak yang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin melakukan panjat sosial dan memanfaatkan konten tersebut. Namun ternyata ada alasan di balik konten yang ia buat tersebut.
Hal ini ia ungkapkan melalui sebuah wawancara ketika ia berbincang dengan wartawan beberapa hari lalu. Momen ini juga diunggah di Instagram @lambegosiip pada Minggu (18/9/2022).
Melalui wawancara tersebut, ia menunjukkan bahwa dirinya tak ingin apa yang terjadi terulang lagi. Apalagi ia mengakui menjadi pelakor jelas bukan hal yang baik untuk dilakukan.
"Kenapa saya tayangin? Ini untuk menjadi contoh-contoh di luar sana," kata Denise.
Menjadi pelakor selama empat tahun membuat Denise menyadari banyak hal dalam kehidupannya. Jelas ia tak ingin mengalami hal yang sama.
Baca Juga: Tak Punya ART, Video Jennifer Bachdim Setrika Baju Sendiri Banjir Pujian: Wonder Women!
"Itu untuk mencegah gue menjadi pelakor lagi," tambah dirinya.
Pengakuannya ini pun mendapatkan lagi banyak respon dari warganet. Ada yang memberikan dukungan namun ada yang justru semakin memberikan nyinyiran.
"Orang yang mau berubah jangan dihina lagi, itu dia sudah dapat hidayah," tulis seseorang.
"Entahlah, kalo udah berbau konten itu seperti hanyalah magnet penarik uang," tambah yang lain.