Subuh-subuh Perang, Hotman Paris Dicaci Maki Istri usai Kepergok Hubungannya dengan Artis

Matamata.com - Bukan rahasia bila Hotman Paris pernah menaruh rasa cinta kepada Meriam Bellina. Hotman Paris Hutapea pun berulang kali membicarakan hubungannya dengan sang artis di masa lalu. 

Seperti baru-baru ini, awalnya Hotman Paris Hutapea membicarakan imejnya yang selalu dikelilingi wanita-wanita cantik. Sebagian wanita-wanita cantik tersebut dijadikan Hotman sebagai asisten pribadinya.

Kepada Deddy Corbuzier, Hotman Paris mengakui apabila imej 'nakal' itu adalah bagian dari marketing atau branding. Imej tersebut rupanya menguntungkan salah satu klub di mana Hotman sebagai salah satu pemegang saham.

Baca Juga: Ogah Hidup Munafik, Hotman Paris Blak-blakan Tolak Jadi Anggota DPR dan Menteri

"Mereka tidak tahu itu part marketing, branding. Bukan berarti saya adalah buaya darat. Kalo mau jadi buaya darat, diem-diem juga bisa," ujar Hotman Paris dalam tayangan podcast "Close The Door" pada Selasa (20/9/2022).

Meski membangun imej yang selalu dikelilingi wanita, Hotman Paris tetap mencuri hati ibu-ibu bahkan dari desa sekalipun. Sementara itu, istri Hotman Paris juga tidak mempermasalahkan branding tersebut.

"Istri sudah paham. Karena kalo kita ke Bali pun, malah dia yang motoin," terang Hotman Paris.

Baca Juga: Hotman Paris Diamuk Anak Gegara Sempat Terima Tawaran Jadi Pengacara Ferdy Sambo: Bapak Kurang Uang?

Lebih lanjut, Hotman Paris menyinggung reaksi sang istri saat mengetahui skandalnya dengan seorang artis diduga Meriam Bellina. Apabila bisa santai dengan para aspri sang suami, wanita bernama Agustianne Marbun itu ngamuk ketika mendengar gosip Hotman dan Meriam Bellina.

"Tapi waktu sama artis yang itu loh," singgung Hotman Paris. "Kalo itu kan beda, itu kan bukan imej, bukan branding," timpal Deddy Corbuzier.

"Itu heboh kalo itu. Kita pulang Subuh, istriku udah nungguin. 'Dasar lo brengs*k'," tandas Hotman Paris.

Baca Juga: Hotman Paris Bongkar Senjata dari Kasus Ferdy Sambo, Bisa Balikkan Situasi: Itu Bukan Pembunuhan Berencana