Dituding Panjat Sosial dari Nama Istrinya, Ini Tanggapan Ditto Percussion

Matamata.com - Muhammad Pradana Budiarto alias Ditto Percussion berbagi kisahnya dalam meniti  perjalanan kariernya di dunia industri hiburan Tanah Air.

Lelaki 28 tahun ini rupanya memulai karier sebagai musisi. Berawal dari situlah, Ditto Percussion sempat menjadi additional player untuk pertunjukkan penyanyi ternama seperti Afgan hingga Rossa.

Tidak cuma itu, kehidupan Ditto Percussion pun berubah saat memutuskan mempersunting Ayudia Bing Slamet. Keputusannya membuat buku Teman Tapi Menikah membuat nama Ditto Percussion kian melambung.

Lebih lanjut, berikut wawancara singkat perjalanan karier Ditto Percussion kepada Suara.com:

Perbesar

Bagaimana awal mula terjun di industri hiburan Tanah Air?

Dari SMP saya main musik, habis itu nerusin musik terus sampai kuliah. Terus akhirnya nikah sama Ayu. Ayu waktu itu lagi vakum sinetronnya. Terus kita mikir bikin sesuatu apa yah berdua buat kerja bareng, akhinya kami terusin. Kami bikin YouTube buat content creator, kami juga bikin di bidang kreatif juga. Kami nge-develope di sosial media dan lain-lain. Sampai saat ini seni itu sudah menjadi sesuatu yang menghasilkan buat kita.

Tapi pertama kali benar-benar jadi artis itu gimana?

Itu pas sudah nikah sama Ayu. Mungkin itu rezeki nikah saya. Saya di situ masuk di sejumlah televisi. Saya ke Sarah Sechan acara talkshow di NET, itu acara pertama kali saya di TV. Tapi sebelum itu kami sempat band aja, ciptain jingle buat iklan.

Dari situ mulai merasa banyak orang kenal kamu?

Yah nggak bisa dipungkiri yah. Setelah itu saya menulis buku yang difilmkan. Habis itu kariernya makin naik. Orang kenal sih itu dari buku Teman Tapi Menikah. Karena impact dari bukunya tinggi banget, yang nonton juga banyak. Apalagi yang meranin jadi gue itu, Adipati Dolken. Hahaha.

Baca Juga: Presiden Tunisia Dorong Lelaki Poligami, Hotman Paris : Pindah Yook!

Tapi di dunia hiburan lebih senang jadi musisi atau seperti apa?

Gue lebih senang jadi seniman yang berkarya, menghasilkan satu karya yang manfaat. Bukan hanya berkaryanya ikut-ikutan atau berkaryanya cuma iseng. Tapi gue harus continuty nih, gimana caranya mempertahankan itu. Gue udah jalanin dari SMP yah maunya sampai tua terus berkarya. Apa pun karyanya, buku, tulisan, foto, video sama Ayu.

Masih nge-band?

Masih, kami kan punya project Dengarkan Dia sama Ayu. Project itu yang kami buat, buat soundtrack film. Kami juga lagi buat album. Jadi nggak mungkin putus sih kalau main musik.

Ingat nggak pertama kali kerja dapat bayaran berapa?

Rp 25 ribu. Itu pas gue jadi kru pencarian bakat di Indosiar, itu udah lama banget, AFI. Itu ada pemain musik yang gue kru-in. Di situ bayarannya jadi kru bukan pemain musik. Belajar musiknya dari situ.

Tapi bayaran terus naik?

Yah terus berkembang, gue juga mulai main festival musik, lomba band dan lain-lain. Akhirnya bisa sampai ke titik ini. Bisa buat konser.

Nama bandnya apa?

Dulu ada Volume, itu nggak terkenal sih. Haha tapi gue terkenalnya pas jadi additional player Afgan, Rossa, Erwin Gutawa Orchestra itu gue main perkusinya. Dari situ baru jadi co-host di Sarah Sehan, bikin buku dan sekarang fokus nge-vlog.

Tapi ada statement yang bilang kamu terkenal gara-gara jadi suaminya Ayudia gimana?

Kayaknya nggak. Karena pas nikah sama gue, gue ngerasa kita fightnya bareng. Jadi pas zaman itu, Ayu lagi vakumnya lumayan lama. Dari SMA sampai kuliah itu dia empat tahun nggak main film sama sinetron. Jadi pas nikah baru heboh teman-teman media, bilang 'Wah Ayudia nikah sama sahabatnya,' di situlah gue mikir bahwa kita harus nulis bukunya. Dari situ baru boom.

Ke depannya mau coba apa lagi nih?

Nah nanti ada kejutan gue jadi aktor, itu bulan September. Syutingnya sama Ayu juga, sama Falcon Pictures juga. Itu bakal jadi debut gue sebagai aktor. Itu deg-degan sih tapi kata produsernya santai aja. Karena semua yang pertama pasti gitu. Cuma kali ini filmnya bukan kisah gue.

Selain itu?

Gue mau ngembangin bisnis kopi ini. Gue juga mau ngembangin creative house property. Mau ngembangin itu.

Mulai asyik jadi pengusaha yah?

Seneng saja gue, seneng berbisnis.

Suara.com/Sumarni