Menteri Agama Nasaruddin Umar menutup gelaran Musabaqah Qiraatil Kutub (MKQ) Nasional di Kabupaten Wajo melalui rekaman video. ANTARA/HO-Kemenag
Matamata.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengimbau para santri di seluruh Indonesia untuk mendoakan para korban peristiwa ambruknya gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Mari kita doakan mereka, mari kita doakan diri sendiri, mari kita doakan semuanya, semoga tahun-tahun penuh cobaan ini berlalu dan semoga Allah mengabulkan doa kita semua,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/10).
Ajakan tersebut disampaikan saat Menag menutup Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama yang digelar di Lapangan Merdeka, Wajo, Sulawesi Selatan. Melalui sambutan virtual, ia kembali mengajak masyarakat untuk turut mendoakan para korban musibah di Pesantren Al Khoziny.
Sebelumnya, ribuan santri Pesantren As’adiyah bersama peserta MQK dan warga juga menggelar istighatsah untuk mendoakan para korban.
Musibah ambruknya gedung di Pesantren Al Khoziny terjadi pada 29 September 2025, saat para santri tengah melaksanakan Salat Ashar berjamaah. Keesokan harinya, Menag langsung meninjau lokasi kejadian, menyampaikan belasungkawa, berinteraksi dengan keluarga korban, serta meninjau proses penanganan dan penyaluran bantuan bagi para terdampak.
Ia juga menginstruksikan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur untuk mengambil langkah proaktif dalam membantu penanganan korban. Berdasarkan data, sebanyak 104 orang dinyatakan selamat dan 67 orang meninggal dunia.
“Seluruh anak-anak kita yang menjadi korban (bangunan ambruk) di Pondok Pesantren di Jawa Timur dan sudah dipulangkan semuanya,” kata Nasaruddin.
Dalam doanya, Menag juga menyampaikan harapan agar para santri yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. “Kepada malaikat-malaikat kecil, terimalah di sisi-Mu ya Allah. Anak-anak ini berangkat dari rumah meninggalkan orang tuanya dengan niat tulus untuk li i’laa’i kalimaatillaah, Engkau jemput dalam suasana husnul khatimah,” ucapnya.
Doa tersebut diikuti oleh ribuan jamaah yang hadir dengan khidmat, menundukkan kepala seraya mengaminkan. Menag berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki berbagai hal di masa mendatang.
Selain itu, Menag juga memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan MQK Nasional dan Internasional di Wajo. “Saya berterima kasih kepada semua pihak. Wajo sudah sangat cocok menjadi tuan rumah event nasional dan internasional. Semoga event ini berkesan dan semakin mempererat silaturahmi,” tuturnya.
Baca Juga: Menkeu Janji Tinjau Ulang Dana Transfer ke Jakarta pada 2026 jika Ekonomi Pulih
Kegiatan MQK Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama tersebut berlangsung sejak 1 Oktober 2025, dibuka secara resmi oleh Menag pada malam pembukaan di Wajo, Sulawesi Selatan. (Antara)