Presiden RI Prabowo Subianto bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat malam (19/9/2025), menuju Osaka, Jepang untuk memulai lawatan kenegaraannya. ANTARA/Aria Cindyara
Matamata.com - Presiden RI Prabowo Subianto bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/9) malam, menuju Osaka, Jepang, sebelum melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pesawat Kepresidenan yang membawa Presiden beserta rombongan lepas landas sekitar pukul 23.37 WIB. Menteri Luar Negeri Sugiono yang turut mendampingi Presiden menjelaskan, lawatan ke Osaka menjadi agenda awal sebelum menuju New York.
“Sebelum ke New York, beliau akan singgah dulu di Osaka untuk mengunjungi Paviliun Indonesia di Osaka Expo, dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke New York,” ujar Sugiono di Lanud Halim Perdanakusuma.
Menlu Sugiono juga menyampaikan, Sidang Majelis Umum ke-80 PBB kali ini mengangkat tema “Better Together, Eighty Years and More for Peace, Development and Human Rights” yang menekankan pentingnya memperkuat semangat multilateralisme di tengah tantangan global.
Di New York, Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri sidang bertajuk “Two States Solution” pada 22 September 2025, serta menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB keesokan harinya. Dalam kesempatan itu, ia akan berbicara pada urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.
Setelah agenda di New York, Presiden akan melakukan kunjungan resmi ke Ottawa, Kanada, pada 24 September 2025 untuk menyaksikan penandatanganan Kemitraan Strategis Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada CEPA).
“Beliau akan berangkat dalam perjalanan kembali ke Jakarta dan singgah di Ottawa, Kanada, untuk melakukan kunjungan resmi dan menyaksikan penandatanganan Indonesia-Kanada CEPA itu pada tanggal 24, rencananya,” jelas Sugiono.
Rangkaian lawatan Presiden juga mencakup kunjungan ke Belanda untuk bertemu Perdana Menteri setempat. Adapun Prabowo dijadwalkan kembali ke Jakarta pada 26–27 September 2025. (Anatara)