LAKON Indonesia membawakan koleksi URUB dalam show “LAKON Indonesia featuring Victor Clavelly & Heloise Bouchot” pada JF3 2025. (ist)
Matamata.com - Koleksi URUB dibawakan oleh LAKON Indonesia dalam show bertajuk LAKON Indonesia featuring Victor Clavelly & Heloise Bouchot. Penampilan ini menjadi bagian dari JF3 2025 hari kelima, Rabu, 30 Juli 2025, mempertemukan narasi lokal dengan sensibilitas global dalam satu panggung yang menyala.
Di tengah derasnya arus zaman, modern, kompetitif, dan rakus akan konsumsi, manusia kerap terjebak dalam ilusi kebahagiaan. Kita mengejar tanpa henti, menggenggam dunia tanpa jeda, seolah memiliki adalah satu-satunya jalan menuju bahagia. Padahal, kebahagiaan sejati tak selalu soal memiliki. Ia lahir dari memberi.
Di balik harmoni kehidupan, tersimpan kisah tentang pengorbanan. Bumi yang asri dan lestari bukan hasil kerakusan, melainkan buah dari kerelaan makhluk hidup menyerahkan sebagian dirinya demi keberlangsungan yang lebih besar.
Seorang ibu, misalnya, bertaruh nyawa saat melahirkan. Hidupnya menjadi narasi cinta yang tak egois, pengorbanan yang melahirkan kehidupan baru. Dalam dirinya, tersimpan pesan mendalam tentang altruisme: kodrat yang bersemayam di setiap gen makhluk hidup.
Alam pun bicara dalam bahasa yang sama. Letusan gunung bukan semata kehancuran, melainkan awal dari ekosistem baru. Dari debu dan lahar, tumbuh kehidupan yang subur. Begitulah semesta mengajarkan: pengorbanan adalah bagian dari tarian abadi penciptaan.
Jauh di luar sana, supernova meledak. Ia menyerahkan dirinya agar elemen-elemen kehidupan tercipta. Dari ledakan itu lahir galaksi, tata surya, dan akhirnya sebuah planet kecil bernama Bumi, tempat kita bernafas dan bermimpi.
Di Nusantara, kebijaksanaan ini telah lama tertanam. Sunan Kalijaga, lewat Semar yang bijak, mengabadikan filosofi hidup dalam satu kalimat: Urip iku urub. Hidup itu menyala. Hidup itu menerangi, menghidupi. Hidup adalah tentang menjadi terang bagi sesama, tentang memberi manfaat bagi dunia.
Dan itulah nyawa dari koleksi ini: URUB.
Setiap helai kain adalah hasil dari perjalanan panjang, penuh pemikiran, dedikasi, dan cinta. Di dalamnya, tersimpan kisah para pengrajin batik. Pengorbanan mereka, seni mereka, tak terukur nilainya. URUB adalah refleksi cinta kepada Nusantara, dedikasi yang lahir dari semangat semesta.
Kami mungkin belum bisa menjadi seperti seorang ibu. Tapi melalui kolaborasi dengan para pengrajin, kami ingin menyalakan cahaya bagi ekosistem budaya kain tradisional Indonesia.
Baca Juga: Bespoke Project Bawakan Koleksi Embodiment Malfunction di JF3 2025
Inilah harmoni antara tangan, hati, dan jiwa.
Inilah URUB, nyala yang menerangi, bukan hanya kain, tapi juga kehidupan.