Meninggal karena Infeksi Paru-paru, Ini 5 Fakta Aray Daulay

Selamat jalan Aray Daulay, karyamu akan selalu abadi.

Jum'at, 28 September 2018 | 14:15 WIB
Aray Dulay meninggal dunia. (Facebook.com/Adib Hidayat)

Aray Dulay meninggal dunia. (Facebook.com/Adib Hidayat)

Matamata.com - Kabar duka baru saja menyelimuti dunia hiburan Tanah Air, khususnya dunia musik. Musisi berbakat Aray Daulay meninggal dunia pada Jumat (28/9/2018) pukul 01.30 WIB, di Bali.

Kabar duka tersebut diperoleh dari akun Facebook pengamat musik Adib Hidayat. Ia memberikan pengumuman meninggalnya Aray Daulay lewat postingannya.

Menurut informasi yang ditulis oleh Adib Hidayat, Aray Daulay meninggal lantaran infesi paru-paru.

''Kemarin dia mengeluh sakit dan pingsan,'' kata Didi Saad, sahabat Aray Daulay, seperti apa yang dikutip dari postingan Facebook Adib Hidayat.

Rencananya punggawa band bergenre reggae Steven & Coconut Treez ini akan dimakamkan di Bali. Tepatnya, Aray Daulay akan dimakamkan di TPU muslim Kepaon Kuta, Bali, sore nanti.

Meninggalnya Aray Daulay tentunya mengundang duka tersendiri bagi pecinta musik Indonesia. Apalagi sumbangsih Aray Daulay dalam dunia musik Indonesia tak diragukan lagi.

Berkarier di beberapa band dan sempat keluarkan album solo, berikut ini lima fakta tentang Aray Dulay.

1. Punggawa Steven & Coconut Treez

Aray Daulay merupakan salah satu punggawa berdirinya band reggae Indonesia Steven & Coconut Treez. Bersama Steven N. Kaligis, Teguh Wicaksono, Rival Himran, Iwan, Tedy Wardhana, dan Aci mereka memulai debut Steven & Coconut Treez pada 2005.

Munculnya Steven & Coconut Treez ini sekaligus menandai bangkitnya musik reggae Indonesia setelah lama hiatus. Bersama Steven & Coconut Treez, Aray Dulay meluncurkan album pertama mereka yang bertajuk The Other Side pada 2005.

Baca Juga: Murka Istri dan Kata Ifan Seventeen Soal Isu Sekamar Bareng Cewek

Sayangnya, pada 2009 Steven & Coconut Treez memutuskan untuk vakum sementara dari dunia musik lantaran personelnya menginginkan untuk bersolo karier.

2. Berkarier pertama kali dengan Plastik Band

Aray Daulay mencatat namanya di dunia musik Indonesia pertama kali lewat sepak terjangnya bersama Plastik Band. Aray Daulay bersama Ipang, Imam, Didith, dan Alex memperkenalkan Plastik Band pada tahun 90an.

Berbeda dari band kebanyakan, Plastik Band kala itu menyajikan musik rock. Meski tak setenar yang lain, namun Plastik Band memiliki pasar tersendiri.

Bersama Plastik Band, Aray Daulay berhasil melahirkan tiga album hingga akhirnya para personel memutuskan untuk membubarkan diri.

3. Proyek Baru Aray bernama Ray D'Sky

Setelah Steven & Coconut Treez, Aray Daulay memulai proyek barunya lagi dengan genre musik folk dan reggae. Memulai rekaman pada 2007, akhirnya proyek baru Aray Daulay yang bernama Ray D'Sky resmi debut pada 2009.

Masih bersama dengan beberapa rekannya di Steven & Coconut Treez, Aray Daulay menjalankan proyek barunya ini.

4. Mengeluarkan album solo

Setelah sukses dengan beberapa proyek band sebelumnya, Aray Daulay akhirnya yakin untuk mengeluarkan karya solonya. Pada tahun 2014, Aray Daulay merilis album solo terbarunya.

Bertajuk On the Move, Aray Daulay mengaku jika album solo tersebut terinspirasi dari perjalanannya selama ini. Dibantu dengan beberapa seniman dalam dan luar negeri, Aray Daulay berhasil merilis album solo perdananya ini.

5. Karya Terakhir Aray Daulay sebelum meninggal

Sebelum meninggal pada Jumat (28/9/2018), Aray Daulay baru saja merilis album solo terbarunya di tahun yang sama. Album terbaru Aray Daulay tersebut bertajuk 2018.

Dikutip dari psotingan Adib Hidayat, dalam album ini terdapat komposisi klasik berjudul 'Sunset' dari mendiang Imanez. Sayangnya, pasca merilis album terbarunya Aray Daulay dipanggil oleh pencipta.

Selamat jalan Aray Daulay, karyamu akan selalu abadi.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Saksikan dinamika keluarga yang relatable dibalut komedi dan drama yang menguras emosi, kini sudah di seluruh bioskop In...

life | 14:38 WIB

Bunda Corla tampil di film komedi keluarga Mertua Ngeri Kali....

life | 17:39 WIB

Film Gestures of Care merupakan salah satu film yang ditayangkan dalam program Indonesian Film Showcase, yang menampilka...

life | 11:46 WIB

Ciamik dan menggelitik, beginilah bagaimana realitas kultural masyarakat Kalimantan Selatan digambarkan dalam 'Kuyank' g...

life | 12:29 WIB

JAFF akan terus berkomitmen untuk terus menjadi festival yang berbasis kerelawanan yang kuat....

life | 14:20 WIB

Film Swaradwipa menelusuri bagaimana warisan budaya ditantang oleh zaman, dipertahankan oleh sebagian, dan perlahan diti...

life | 13:57 WIB

Salah satu inovasi andalan tahun ini adalah Composync, teknologi pencarian lagu berbasis data yang tengah dikembangkan M...

life | 16:10 WIB

Pengumuman kolaborasi ini disampaikan dalam sesi Netflix Creative Asia SEA dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF)...

life | 11:39 WIB

Gelaran tahun ini menjadi pertemuan industri film dan ekonomi kreatif yang paling ambisius di Indonesia....

life | 13:53 WIB

Terpilih tiga film pendek yang dianggap paling menonjol dari sisi kekuatan cerita, penyutradaraan, dan relevansi tematik...

life | 13:16 WIB